Senin, 25 Agustus 2014

Semboyan Jokowi Diganti "Jashujan" Bukan "Jasmerah"

Relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla Jawa Timur, berharap presiden dan wakil presiden terpilih itu, tidak melupakan janji-janjinya, saat kampanye Pilpres 9 Juli lalu. Ada istilah baru untuk menagih janji Jokowi dari relawan, yaitu Jashujan, Jangan sekali-kali hutang janji.
Hal ini diungkap, para relawan dari berbagai elemen di Jawa Timur saat menggelar acara Halal bi Halal Relawan Jawa Timur bertema "Menyongsong Revolusi Mental dalam Membangun Bangsa" yang digelar di Surabaya, Senin (25/8/2014).
Beberapa elemen yang hadir di antaranya, relawan pendukung Khofifah Indar Parawansah, Indonesia Link, Alu Kembang Unair, Alumni ITS, Almisbat, Partai Hanura, Kirab, Alumni Aktivis Perguruan Tinggi dan lain sebagainya.
"Kita berharap, ini menjadi cikal bakal, embrio Jokowi-JK menjadi lembaga yang terorganisir dan terstruktur. Jokowi-JK butuh kekuatan di luar instrumen politik," kata Gatot Sutranta, politisi asal Partai Hanura.
Gatot juga mengatakan, relawan-relawan Jokowi-JK di Jawa Timur, juga harus bisa mengawal kepemimpinan Jokowi-JK. Dan harus terus mengkritisi dan mengingatkan janji-janjinya saat kampanye.
"Kalau Bung Karno (Soekarno) kita kenal Jasmerah-nya, jangan sekali-kali melupakan sejarah, tapi kalau kita, Jashujan. Artinya jangan sekali-kali hutang janji. Ini yang harus kita ingatkan kepada Jokowi," papar dia.
Sementara untuk masalah Revolusi Mental, yang didengungkan Jokowi saat kampanye, menurut Gatot berkaitan erat dengan masalah sumber daya manusia (SDM).
"Undang-undang sebaik apapun, kalau SDM-nya lemah, tidak akan efektif. Jadi harus dibenahi. Seperti koruptor misalnya. Jangan hanya hukuman fisik, sanksi sosial juga harus diterapkan untuk membangun Revolusi Mental," katanya.
Senada, Eri Irawan, Relawan Jokowi-JK dari ITS mengatakan, fungsi relawan memang harus dipertajam, diperluas dari segi jaringan, serta dipersolid kekuatannya. "Kita sama-sama tahu, posisi Jokowi di parlemen tidak terlalu kuat. Relawan harus bisa jadi benteng, dengan menyumbang program-program tepat guna."
"Sembilan janji Jokowi harus kita kawal, terutama mengingatkan masalah Kartu Pintar dan Sehat, masalah Tol Laut dan lain sebagainya. Program-program ini yang akrab kita dengar di telinga kita dari Jokowi. Sehingga sangat menarik ketika ada istilah Jashujan, untuk mengingatkan Jokowi," tandas Eri.  [merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar