Relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla Jawa Timur, berharap presiden dan wakil
presiden terpilih itu, tidak melupakan janji-janjinya, saat kampanye
Pilpres 9 Juli lalu. Ada istilah baru untuk menagih janji Jokowi dari
relawan, yaitu Jashujan, Jangan sekali-kali hutang janji.
Hal ini
diungkap, para relawan dari berbagai elemen di Jawa Timur saat
menggelar acara Halal bi Halal Relawan Jawa Timur bertema "Menyongsong
Revolusi Mental dalam Membangun Bangsa" yang digelar di Surabaya, Senin
(25/8/2014).
Beberapa elemen yang hadir di antaranya, relawan
pendukung Khofifah Indar Parawansah, Indonesia Link, Alu Kembang Unair,
Alumni ITS, Almisbat, Partai Hanura, Kirab, Alumni Aktivis Perguruan
Tinggi dan lain sebagainya.
"Kita berharap, ini menjadi cikal
bakal, embrio Jokowi-JK menjadi lembaga yang terorganisir dan
terstruktur. Jokowi-JK butuh kekuatan di luar instrumen politik," kata
Gatot Sutranta, politisi asal Partai Hanura.
Gatot juga
mengatakan, relawan-relawan Jokowi-JK di Jawa Timur, juga harus bisa
mengawal kepemimpinan Jokowi-JK. Dan harus terus mengkritisi dan
mengingatkan janji-janjinya saat kampanye.
"Kalau Bung Karno
(Soekarno) kita kenal Jasmerah-nya, jangan sekali-kali melupakan
sejarah, tapi kalau kita, Jashujan. Artinya jangan sekali-kali hutang
janji. Ini yang harus kita ingatkan kepada Jokowi," papar dia.
Sementara
untuk masalah Revolusi Mental, yang didengungkan Jokowi saat kampanye,
menurut Gatot berkaitan erat dengan masalah sumber daya manusia (SDM).
"Undang-undang
sebaik apapun, kalau SDM-nya lemah, tidak akan efektif. Jadi harus
dibenahi. Seperti koruptor misalnya. Jangan hanya hukuman fisik, sanksi
sosial juga harus diterapkan untuk membangun Revolusi Mental," katanya.
Senada,
Eri Irawan, Relawan Jokowi-JK dari ITS mengatakan, fungsi relawan
memang harus dipertajam, diperluas dari segi jaringan, serta dipersolid
kekuatannya. "Kita sama-sama tahu, posisi Jokowi di parlemen tidak
terlalu kuat. Relawan harus bisa jadi benteng, dengan menyumbang
program-program tepat guna."
"Sembilan janji Jokowi harus kita
kawal, terutama mengingatkan masalah Kartu Pintar dan Sehat, masalah Tol
Laut dan lain sebagainya. Program-program ini yang akrab kita dengar di
telinga kita dari Jokowi. Sehingga sangat menarik ketika ada istilah
Jashujan, untuk mengingatkan Jokowi," tandas Eri. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar