Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih mempertimbangkan opsi mengenai pembagian dua Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Itu kan ada opsi-opsi, ada pilihan-pilihan yang belum saya putuskan dan sampai ke saya," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (25/8/2014).
Jokowi mengatakan pihaknya, melalui Tim Transisi
Jokowi-JK masih melakukan kalkulasi mengenai pemekaran kementerian
tersebut. Meski sudah ada hasilnya, Jokowi mengatakan belum tentu nanti
akan direalisasikan.
"Hitung-hitungannya bagaimana, plus minusnya apa, semuanya harus
dihitung. itu baru opsi-opsi. Ini opsi ini, opsi ini. Baca saja belum,"
kata mantan Walikota Surakarta ini.
Seperti diketahui, Tim Transisi Jokowi-JK mengeluarkan tiga usulan
komposisi kementerian yang akan ditindaklanjuti kepada Presiden terpilih
Joko Widodo. Tiga usulan itu yakni 34 kementerian yang bersifat status
quo.
Kedua, pengurangan kementerian menjadi 27 kementerian dengan tiga
kementeran koordinator yakni Kementerian Luar Negeri, Kementerian
Pertahanan dan Kementerian Dalam Negeri.
Ketiga, terbagi menjadi dua opsi, yaitu opsi 3A dengan 20 kementerian dan opsi 3B dengan 24 kementerian.
Masalah pemekaran Kementerian Pendidikan, ada saran untuk memecah
urusan pendidikan jadi dua kementerian, yaitu kementerian dasar menengah
yang urusannya pembangunan karakter budi pekerti nilai norma budaya.
Kedua kementerian pendidikan tinggi dan riset yang melakukan link and
match antara universitas kajian dan lapangan kerja. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar