Pernyataan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tentang menteri dari
partai politik (parpol) yang tak boleh merangkap jabatan strategis di
parpolnya dianggap sebagai suatu hal konyol.
"Ini kebodohan
presiden baru, buat statement jadi lelucon, saat dia bilang akan ada
menteri yang lepas jabatan, kita lihat saja. Karena banyak menteri juga
ingin merangkap. Kalau tidak enggak punya power apa-apa juga," ungkap
Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa, di Gedung DPR, Jakarta,
Senin (25/8/2014).
Menurut dia, tuntutan seorang menteri harus
profesinal dan melepas posisi strategis di parpol memang bagus. Tapi,
buat menteri dari parpol susah juga meninggalkan jabatannya, karena
bicara kekuasaan politik.
Kemudian, Desmond juga mengaku, tak
mudah seseorang bisa mendapat posisi ketua umum parpol. Sehingga, sulit
bagi seorang ketua umum parpol menanggalkan jabatannya saat diberi tugas
menjadi seorang menteri.
"Persoalannya, untuk balik kembali
setelah jadi menteri itu tidak mudah. Sebab dinamikanya pasti sudah
berubah," tuntas anggota Komisi III DPR itu. [okezone]
Ah, ini lampu taman kebanyakan ngomong!
BalasHapus