Senin, 25 Agustus 2014

Jokowi Hadiri Pelantikan Anggota DPRD DKI

Kehadiran Presiden sekaligus Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) pada acara pengambilan sumpah 106 anggota DPRD DKI periode 2014-2019 Senin 25 Agustus 2014 pukul 11:00 WIB,  Pengamanan di lokasi pengambilan sumpah dan di Balai Kota ditingkatkan. Menurut Kabag Umum Sekwan DPRD DKI, Zulkarnaen, secara otomatis pengamanan akan berkali-kali lipat. Mengingat saat ini Jokowi bukan hanya sekedar gubernur, tapi juga merupakan presiden terpilih.
“Tentunya pengamanan terhadap pak Jokowi sekarang kan sudah berbeda. Maka secara otomatis akan ada peningkatan,” ujar Zulkarnaen.
Misalnya saja pelibatan Paspampres. Mau tidak mau, pelibatan pasukan ini harus dilakukan. Ini yang dikatakan Zulkarnaen sebagai peningkatan pengamanan.
Sebagaimana diketahui, komposisi kursi DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2014 sebanyak 106 kursi.
PDIP menjadi yang paling banyak mendapatkan jatah kursi di DPRD DKI sebanyak 28 kursi, disusul Gerindra dengan 15 kursi.
Di posisi ketiga Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 11 kursi, berikutnya Partai Demokrat 10 kursi, PPP 10 kursi, Hanura 10 kursi, Golkar 9 kursi, PKB 6 kursi, Partai Nasdem 5 kursi, dan PAN 2 kursi.
Sekitar pukul 10.10 WIB, di Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, terlihat beberapa anggota Paspampres sudah berjaga-jaga di beberapa titik, terutama di pintu masuk gedung tersebut. Beberapa dari mereka mengenakan kemeja batik ada juga yang mengenakan setelan jas dan berdasi. Keanggotaan Paspampres mereka terlihat dari tanda pengenal yang dipasang di bagian dada baju mereka.
Dengan keberadaan para paspampres, untuk masuk ke Gedung DPRD DKI, tidak semudah seperti biasanya. Saat awak media mencoba masuk melalui lift yang berada di bagian lantai dasar gedung tersebut, juga tidak diperbolehkan dengan alasan untuk digunakan oleh Presiden. Ada tiga titik lift di lokasi basement tersebut, namun semuanya disterilkan untuk Presiden RI terpilih.
"Maaf, ini untuk digunakan presiden," kata salah seorang anggota Paspampres.
Jokowi keluar dari Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (258/2014), sekitar pukul 11.00 WIB. Jokowi keluar bersama denan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Jokowi terlihat mengenakan
setelan jas warna hitam dan dasi merah, sedangkan Ahok mengenakan setelan jas warna biru dongker dan dasi hitam abu-abu. Keduanya juga mengenakan peci.

Ditemani Ahok, keduanya tampak berjalan bersama menuju gedung DPRD yang berada di belakang Balaikota.
Jokowi yang mengenakan setelan jas lengkap warna hitam dan dasi merah itu lebih banyak diam ketika diberondong pertanyaan dari wartawan. Dia pun mengalihkan jawaban kepada wakilnya, Ahok.
"Pak, gimana harapannya dengan DPRD? Kan tambah banyak (jumlahnya)," tanya para wartawan kepada Jokowi.
Jokowi hanya menaruh jari telunjuk di depan mulutnya dan meminta para awak media balik bertanya kepada Ahok. Ahok yang berjalan beriringan dengan Jokowi pun menjawab singkat.
"Jawabannya gampang, DPRD tambah banyak, tapi backing saya juga tambah kuat, backing saya presiden," canda Ahok.
Tak banyak kata keluar dari keduanya. Jokowi dan Ahok terus berjalan menuju ke Gedung DPRD yang memang masih satu kompleks dengan Balaikota. Keduanya berada dalam kawalan Paspampres yang bertugas mengawal Presiden terpilih Jokowi.
Jokowi mengajak wartawan untuk segera menuju ke Gedung DPRD DKI.
"Ya sudah ke sana," kata Presiden RI terpilih ini.
Keduanya berjalan kaki selama tak lebih dari lima menit. Keduanya juga berada dalam kawalan Paspampres yan bertugas mengawal Presiden terpilih Jokowi.

Ucapan Selamat untuk Jokowi-JK
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Ferriyal Sofyan memberikan selamat kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-JK.
"Selamat atas terpilihnya Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden terpilih dan Wakil Presiden terpilih," ujar Ferriyal disela pembukaan pelantikan anggota DPRD DKI yang baru di ruang Paripurna Gedung DPRD DKI, Senin (25/8/2014).
Kader Partai Demokrat ini berharap semoga ke depannya Jokowi-JK mampu menjalankan tugasnya demi rakyat Indonesia.
"Semoga bisa pimpin bangsa dan negara semala lima tahun kedepan, mendapat rahmat dan hidayah dari Allah SWT dan semoga sukses mengemban amanah rakyat Indonesia," kata Ferriyal.
Ferriyal juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Jokowi serta jajaran Pemprov DKI yang telah bekerjasama dengan baik dengan Dewan.
"Terima kasih kepada Gubernur dan jajarannya demi kelancaran tugas-tugas dewan.
Tidak lepas dari kekurangan dan kekhilafan, kami anggota dewan periode 2009-2014 dibukakan pintu maaf sebesa-besarnya," kata Ferriyal.
"Terpilihnya Ir Jokowi diharapkan memantapkan sistem demokrasi dan transparan. Meski pergantian kepala daerah tapi kebijakan pembangunan Jakarta bisa berkesinambungan," kata Ferriyal.
Ia meyakini perpindahan kepemimpinan dari Jokowi ke Basuki T Purnama (Ahok) tak akan mengubah banyak kebijakan pembangunan kota Jakarta. Namun, ia juga menyadari pembangunan di Jakarta tak dapat diselesaikan dalam waktu cepat.
"Walaupun pembangunan yang 2 tahun belum menyelesaikan masalah di Jakarta," ujarnya.
Ahok yang duduk berdampingan dengan Jokowi hanya tersenyum mendengar ucapan politisi Demokrat ini.
Saat Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta Made Rawa Arjawan membacakan 106 nama anggota DPRD baru, Jokowi dan Ahok nampak sibuk berbincang santai di tempat duduknya.
Untuk sementara, berdasarkan suara kursi terbanyak DPRD, politisi PDIP Jhonny Simanjuntak ditunjuk sebagai Ketua DPRD sementara. Proses persiapan kelengkapan DPRD akan dilakukan selama 1 minggu untuk sebelumnya ditetapkan 1 orang Ketua DPRD dan 4 wakil ketua.

Wakili Medagri
Jokowi mewakili Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, untuk membacakan sambutan dalam acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019. Pelantikan dilakukan di kantor DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2014).
Salah satu yang dibacakan Jokowi dalam pembacaan sambutan tersebut adalah terkait dengan fungsi-fungsi DPRD dalam struktur pemerintahan. Salah satunya adalah tiga fungsi DPRD DKI Jakarta, yakni untuk legislasi, anggaran dan pengawasan.
"Fungsi legislasi pada produk pemerintahan bersama perlu dipahami oleh anggota DPRD bukan hanya dari keilmuan dan ekonomi," kata Jokowi di kantor DPRD DKI Jakarta.
Jokowi juga menyingung soal penyusunan peraturan daerah. Mantan Wali Kota Solo itu meminta supaya dalam penyusunan peraturan daerah mereka memberikan solusi yang baik untuk masyarakat.
"Jangan sampai dengan adanya perda yang baru malah menjadi sebuah masalah baru bagi masyarakat Jakarta. Perda itu harus menjadi aspirasi masalah bagi masyarakat, dan bukan menjadi bertambah masalah," terangnya.
Kemudian hal lain yang disampaikan adalah terkait produktivitas penyusunan peraturan daerah. Dia menyebutkan supaya anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 lebih optimal dalam menyusun perda untuk pembangunan Provinsi DKI Jakarta.
"Di samping itu ritme kerja yang produktif harus dioptimalisasikan dalam penyusunan peraturan daerah," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar