Senin, 25 Agustus 2014

Sepeninggal Jokowi, Ahok Ingin Sendirian Saja

Presiden terpilih RI yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengaku tidak akan turut campur menentukan wakil gubernur baru DKI Jakarta. Setelah menjadi presiden Oktober nanti, posisi Jokowi sebagai gubernur otomatis akan diisi oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang kini adalah wakil gubernur.
Maka, yang menjadi isu adalah siapa yang akan menjadi wakil gubernur baru. Kabarnya, posisi itu akan ditentukan oleh Partai Gerindra atau PDIP, yang pada Pemilihan Kepala Daerah 2012 lalu mengusung Jokowi-Ahok. .
"Wakil gubernur bukan urusan saya, bukan wilayah saya. Urusan pemilihan wakil gubernur adalah urusan partai dan Pak Ahok," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (25/8/2014).
Selain itu, lanjut Jokowi, pemilihan wakil gubernur DKI sendiri nantinya harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Maka, Jokowi tidak mempunyai hak sedikit pun terkait dengan pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Nanti juga lewat persetujuan dewan, bukan wilayah saya, saya tidak ada peran sedikit pun dan tidak mau memerankan diri," terangnya.
Jokowi menegaskan ia tidak akan memberikan masukan apa pun soal siapa yang pantas jadi pendamping Ahok sebagai orang nomor dua di Pemprov DKI Jakarta
"Nanti yang mau kerja siapa, kan Pak Ahok. Kok tanya sama saya? Tanya pak Ahok saja. Saya tidak akan memberikan masukan apa pun," kata Jokowi.

Ahok Pilih Sendiri daripada PDIP dan Gerindra Berantem 
Menyoal siapa kandidat wagub yang kini menjadi 'rebutan' antara PDIP dengan Gerindra, Ahok punya usul yang jitu.
"Daripada berantem, ya udah sendirian aja (jadi gubernur)," ujar Ahok di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2014).
Secara aturan, partai pengusung Gubernur dan Wakil Gubernur adalah pihak yang berhak untuk mengajukan dua nama calon. Untuk kasus ini, PDIP dan Gerindra memiliki hak untuk mengajukan nama.
Namun muncul permasalahan karena kedua partai mengalami ketegangan pasca Pilpres 2014 yang lalu. Setelah bergabung dalam mengusung Jokowi-Ahok, kedua partai sama-sama mengklaim berhak untuk mengisi posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Hingga saat ini, memang belum ada nama calon kandidat definitif untuk wakil gubernur DKI Jakarta. Kedua partai memang masih disibukkan oleh hasil pilpres dan pelantikan anggota DPRD.
Walau demikian mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku percaya diri bila memang harus memimpin Jakarta sendirian. Sebelumnya, ia pernah menjabat sendirian sebagai Bupati Belitung Timur. Ditambah lagi, lanjut Ahok, ia akan diberi empat deputi Gubernur ketika memimpin Ibu Kota.
"Kan ada empat deputi gubernur, kalau Bahasa Indonesia, deputi itu kan wakil. Itu ada 4 wakil, itulah bedanya Jakarta," ujarnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar