Presiden terpilih RI yang masih menjabat
sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), mengaku tidak akan turut
campur menentukan wakil gubernur baru DKI Jakarta. Setelah menjadi
presiden Oktober nanti, posisi Jokowi sebagai gubernur otomatis akan
diisi oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang kini adalah wakil gubernur.
Maka, yang menjadi isu adalah siapa yang akan menjadi wakil gubernur
baru. Kabarnya, posisi itu akan ditentukan oleh Partai Gerindra atau
PDIP, yang pada Pemilihan Kepala Daerah 2012 lalu mengusung Jokowi-Ahok.
.
"Wakil gubernur bukan urusan saya, bukan wilayah saya.
Urusan pemilihan wakil gubernur adalah urusan partai dan Pak Ahok,"
kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (25/8/2014).
Selain itu, lanjut Jokowi, pemilihan wakil gubernur DKI sendiri
nantinya harus mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah. Maka, Jokowi tidak mempunyai hak sedikit pun terkait dengan
pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Nanti juga lewat
persetujuan dewan, bukan wilayah saya, saya tidak ada peran sedikit pun
dan tidak mau memerankan diri," terangnya.
Jokowi menegaskan
ia tidak akan memberikan masukan apa pun soal siapa yang pantas jadi
pendamping Ahok sebagai orang nomor dua di Pemprov DKI Jakarta
"Nanti yang mau kerja siapa, kan Pak Ahok. Kok tanya sama saya? Tanya
pak Ahok saja. Saya tidak akan memberikan masukan apa pun," kata Jokowi.
Ahok Pilih Sendiri daripada PDIP dan Gerindra Berantem
Menyoal siapa kandidat
wagub yang kini menjadi 'rebutan' antara PDIP dengan Gerindra, Ahok
punya usul yang jitu.
"Daripada berantem, ya udah sendirian aja (jadi gubernur)," ujar Ahok di
Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2014).
Secara aturan, partai pengusung Gubernur dan Wakil Gubernur adalah pihak
yang berhak untuk mengajukan dua nama calon. Untuk kasus ini, PDIP dan
Gerindra memiliki hak untuk mengajukan nama.
Namun muncul permasalahan karena kedua partai mengalami ketegangan pasca
Pilpres 2014 yang lalu. Setelah bergabung dalam mengusung Jokowi-Ahok,
kedua partai sama-sama mengklaim berhak untuk mengisi posisi Wakil
Gubernur DKI Jakarta.
Hingga saat ini, memang belum ada nama calon kandidat definitif untuk
wakil gubernur DKI Jakarta. Kedua partai memang masih disibukkan oleh
hasil pilpres dan pelantikan anggota DPRD.
Walau demikian mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku percaya diri
bila memang harus memimpin Jakarta sendirian. Sebelumnya, ia pernah
menjabat sendirian sebagai Bupati Belitung Timur. Ditambah lagi, lanjut
Ahok, ia akan diberi empat deputi Gubernur ketika memimpin Ibu Kota.
"Kan ada empat deputi gubernur, kalau Bahasa Indonesia, deputi itu kan wakil. Itu ada 4 wakil, itulah bedanya Jakarta," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar