Hingga kini pintu bagi Partai Golkar dan parpol lain Koalisi Merah Putih
bergabung memperkuat pemerintahan Jokowi-JK masih dibuka. Namun itu
bukan berarti Jokowi sangat menantikannya, sebab tidak ada jaminan
koalisi yang besar berarti kekuatan di parlemen yang lebih besar.
"Ya tentu susunan politik itu diperlukan," ujar Jokowi di Kantor Transisi, Jl Situbondo, Menteng, Jakarta, Senin (25/8/2014).
"Misal sekarang kita tambah dari 70% (penguasaan kursi di DPR -red),
pengalaman membuktikan tidak selalu yang 70% itu bisa menyelesaikan
masalah di parlemen," sambungnya.
Pasca putusan MK yang menegaskan kemenangan Jokowi-JK dalam Pilpres
2014, di internal sejumlah parpol pengusung Prabowo-Hatta mulai muncul
wacana untuk mundur dari Koalisi Merah Putih. Partai Golkar dan PPP
adalah dua parpol pengusung Prabowo-Hatta yang sedang di internalnya
paling gencar dorongan untuk pindah ke lain hati.
Bila akhirnya Partai Golkar dan PPP bergabung, maka jumlah kursi di
DPR-RI yang akan dikuasai parpol Jokowi-JK akan bertambah sangat
signifikan. Hanya saja memang tidak ada jaminan bahwa banyaknya kursi
berkorelasi dengan kekuatan politik di parlemen sebagaimana pengalaman
koalisi pendukung pemerintahan SBY-Boediono.
"Kalau tidak ada (parpol baru yang bergabung -red), ya kita jalani apa adanya saja," tegas Jokowi. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar