Sepertinya beberapa investor merealisasikan keuntungan dari berita
kemenangan Joko Widodo (Jokowi) di Mahkamah Konstitusi (MK). Namun, Menurut KDB
Daewoo Securities sikap investor ini bukanlah sebuah pembalikan tren,
terbukti dengan koreksi minor (-0,13%) dan relative rendahnya nilai
transaksi (Rp5,6 triliun).
"Kami percaya pertanyaan investor dan sebagian besar dari kita
adalah: apa yang berikutnya? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita perlu
memahami apa yang telah terefleksikan ke pasar dan yang tidak," tulis
KDB Daewoo dalam hasil risetnya hari ini.
Berikut adalah hal-hal yang berpengaruh kepada pasar menurut KDB Daewoo:
Kondisi Makroekonomi
Indikator makro yang akhir-akhir ini keluar tidak semua baik.
Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2014 mencapai 5,12% YoY, atau lebih
rendah 9 bps dari kuartal berikutnya dan 64 bps tahun sebelumnya. Neraca
perdagangan kembali defisit di Juni sebesar USD305,1 juta, karena
kenaikan impor musiman Di sisi lain, investasi langsung asing untuk
kuartal II ini diharapkan menjadi USD6,8 miliar (vs USD4,5 miliar pada
kuartal I). Cadangan devisa untuk bulan Juli naik tipis 2,7% dari bulan
sebelumnya menjadi USD119,5 miliar dan Indeks manager pembelian untuk
bulan Juli tidak berubah dari puncak bulan Juni. Yang terakhir, CPI Juli
relatif rendah di 4,53% YoY.
Siklus Pendapatan Perusahaan
Menurut kami, analis belum merefleksikan kemenangan Jokowi dalam
analis mereka sehingga analis belum merevisi pandangan mereka di tahun
2015. Selanjutnya menurut kami, data ekonomi dan laporan keuangan
perusahaan di semester satu ini belum merefleksikan kondisi sebenarnya,
karena perusahaan masih menahan untuk melakukan perluasan sampai ada
kepastian.
Valuasi
IHSG saat ini di perdagangkan pada forward PE 16,9x atau 11,5% diskon
dari angka tertingginya 19,1x. Menurut kami, kondisi pasar saat ini
masih belum terlalu ‘panas’ (overheated). Dengan asumsi
kemenangan Jokowi direfleksikan dalam pandangan yang positif, kami yakin
seharusnya valuasi pasar akan meningkat. Kalau pasar telah terlalu
panas banyak memprediksi JCI akan mencapai 5.875, namun kami tidak yakin
angka yang terlalu optimis tersebut.
Naluri Investor Lokal
Kami yakin ekspektasi investor lokal tetap sama dengan pandangan
kami. Namun di sisi lain naluri investor lokal telah direfleksikan
dengan volatilitas indeks. Kami mendengar investor lokal telah banyak
menjual sahamnya, namun pengaruh hanya sedikit ke pasar. Menurut kami
pengaruhnya hanya sedikit ke trend indeks ke depan. Kami yakin ketika
sentimen berbalik positif kami harap akan ada dorongan kuat ke atas.
Resiko
Kami menganggap semua faktor eksternal seperti resiko geopolitik,
kebijakan pengetatan the Fed, dll, telah diketahui dan disadari
investor, dengan demikian telah terefleksi dalam pergerakan indeks.
Menanti Kabinet Jokowi
Pasar saham AS melemah, menjelang rilis kebijakan baru The Fed.
Pelemahan dialami indeks Dow Jones Industrial Avg sebesar -0,22% dan
indeks S&P500 sebesar -0,20%.
Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh komentar
Gubernur The Fed, Janet Yellen. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan
oleh indeks Nikkei 225 sebesar +0,24%. Sedangkan indeks KOSPI Composite
di Korea Selatan melemah -0,17%.
Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas bergerak mixed.
Harga minyak mentah WTI turun -0,64% ke level US$93,65 per barel.
Sedangkan harga emas Comex menguat +0,47% ke posisi US$1.278,70 per troy
ounce.
Dari dalam negeri, pelaku pasar menanti proses pembentukan kabinet
Jokowi dan evolusi dukungan politik. Kedua hal itu akan menjadi kunci
utama bagi sebuah pemerintahan yang efektif dalam mendorong reformasi
struktural.
Di sisi lain, kami meyakini defisit neraca berjalan (CAD) akan
melunak sepanjang semester II/2014 mencapai 3,1% terhadap GDP 2014, yang
diikuti oleh kondisi politik yang stabil sehingga
memudahkan pemerintahan baru untuk mendorong reformasi struktural.
Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, IHSG diperdagangkan di
atas EMA 200 hari. Indeks bergerak mixed to down. Jangka pendek indeks
membentuk flag pattern. Pola tersebut menginformasikan continuation pattern. Hari ini Indeks masih akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat coba menguji target teoritis flag pattern di level 5.390 / 5.400. Indeks bergerak di kisaran support 5.182 dan resistance 5.219.
Berikut beberapa rekomendasi saham yang layak dikoleksi hari ini:
Ticker Action Target Stoploss
PGAS Buy 6.500 5.700
LSIP Buy On weakness 2.125 1.995
AISA Buy 2.700 2.415
KLBF Spec buy 1.710 1.615
SMGR Spec Buy 17.050 16.200
[beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar