Kamis, 26 Juni 2014

Survei LIPI: Jokowi-JK 43%, Prabowo-Hatta 34%

Hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan, elektabilitas pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla jelang 2 minggu pelaksanaan pilpres 2014 mencapai 43 persen.
Sedangkan yang bakal memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mencapai 34 persen, dan sisanya sebanyak 23 persen belum menentukan pilihannya.
Demikian hasil Survei Nasional Pemilu 2014 'Peta Dukungan Capres-Cawapres' yang dilakukan Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI yang dirilis secara resmi, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Tingkat keterpilihan ini didasarkan pada pertanyaan penelitian, "Jika pemilihan presiden diselenggarakan pada hari ini, siapakah yang akan Anda pilih?"
Peneliti P2P LIPI Wawan Ichwanuddin mengatakan, survei tersebut dilakukan terhadap 790 responden berusia di atas 17 tahun di 33 provinsi, dengan tingkat margin error sebesar 3,51 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih, dimana satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan. "Pemilihan sampel dilakukan melalui metode multistage random sampling," ujarnya.
Wawan menyebutkan, survei tersebut hanya merupakan pemotretan persepsi masyarakat dalam rentang waktu tertentu, yaitu 5-24 Juni 2014.
"Sementara semua biaya kegiatan survei ini bersumber pada dana DIPA (negara). Jadi kita tidak khawatir jika ada yang mengatakan survei dibayar salah satu capres," tegasnya.
Menurut Wawan, hal yang cukup menarik dari hasil survei ini adalah masih banyaknya pemilih yang masuk kategori 'split ticket voters'. Artinya, walaupun pemilih tersebut memilih satu partai tertentu di pileg lalu, namun saat pilpres mendatang bakal memilih capres, yang bukan dari partai koalisi.
"Pemilih solid di parpol koalisi PDIP-Nasdem-PKB-Hanura yang bakal memiliki Jokowi-JK mencapai 60,4 persen. Sedangkan pemilih solid di parpol koalisi Gerindra yang bakal memilih Prabowo-Hatta hanya 48,2 persen," ungkapnya.  [beritasatu]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar