Kamis, 26 Juni 2014

Siapa Pengagum Komunis Yang Sebenarnya?

Suhu panas semakin melingkupi rivalitas kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Yang terkini, kubu Prabowo-Hatta menyebut konsep Revolusi Mental yang diusung Jokowi merupakan ide komunis.
Serangan ke arah Jokowi itu dilontarkan Fadli Zon, politikus Gerindra yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta. Dalam cuitannya di Twitter, Fadli menyebut Revolusi Mental punya akar kuat tradisi paham komunis.
Hal itu sebagai respon Fadli atas kontroversi tampilan Ahmad Dhani dengan kostum Nazi di dalam klip lagu Prabowo-Hatta We Will Rock You yang menjadi bahan untuk menyudutkan duet capres usungan Koalisi Merah Putih itu.
“Indonesia tak ada hub dg NAZI, yg ada dg komunis. Nah 'Revolusi Mental' punya akar kuat tradisi paham komunis,” tulis Fadli di Twitter.
Tak hanya itu, Fadli dalam cuitannya juga menyebut Karl Marx menggunakan istilah 'Revolusi Mental' pada tahun 1869 dalam karyanya, Eighteenth Brumaire of Louis Bonapartem. “Aidit PKI, hilangkan nama Achmad dr nama depannya n ganti dg Dipa Nusantara (DN) dg alasan 'Revolusi Mental' yaitu hapus yg berbau agama,” sambungnya.
Tentu saja kubu Jokowi-JK gerah. Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto lantas menyerang balik Fadli. Menurut Hasto, justru Fadli telah pengagum Karl Marx.
Hasto menggunakan foto Fadli di depan kuburan Karl Marx di Highgate Cemetery di London, Inggris yang beredar di media sosial. Dalam foto itu, Fadli terlihat memegang karangan bunga.
Menurut Hasto, justru Fadli telah membuka titik lemah. “Mengapa? Karena Fadli Zon yang justru mengidentikkan dirinya dengan komunisme Karl Marx," kata Hasto melalui layanan BlackBerry Messenger, Jumat (27/6/2014).
Wakil Sekjen PDI Perjuangan itu menyebut ziarah ke makam Karl Marx itu merupakan bagian spiritualitas Fadli Zon. “Ziarah ke makam Karl Marx itu menunjukkan siapa yang sebenarnya pengagum komunis,” tuding Hasto.
Karena, orang dekat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu menyarankan Fadli tidak melontarkan tuduhan membabi buta ke arah Jokowi. Sebab, kata Hasto, justru Fadli perlu tahu tentang konsep yang ditawarkan Jokowi untuk membangun Indonesia yang berkarakter melalui Revolusi Mental.
“Karakter Pak Jokowi yang saleh dan merakyat adalah cermin pemahaman atas sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan Yang Adil dan Baradab. Diterimanya Pak Jokowi oleh seluruh lapisan masyarakat adalah cermin semangat Persatuan Indonesia. Sedangkan kemampuannya menyelesaikan masalah dengan cara berdialog dan menghormati rakyat kecil adalah cermin musyawarah mufakat," ucap Hasto.  [ara/jpnn]

2 komentar:

  1. Bukan hanya itu, Fadli Zon juga punya perpustakaan pribadi yg dipublikasikan scr online dg menampilkan halaman sebuah gedung bertuliskan Fadli Zon Library yg menyediakan buku2 Karl Marx.

    http://fadlizonlibrary.com/index.php?p=show_detail&id=2803

    He he ternyata Fadli Zon sama psikopatnya ya. Kalau gue pengagum berat Richard Marx :)

    BalasHapus
  2. Gak abis pikir,,katanya mau kampanye santun terus bossnya sendiri Prabowo ngomong jangan kampanye hitam,ini Jubirnya keliatan banget kalo komporis sejati.

    BalasHapus