Senin, 30 Juni 2014

Jokowi Biasa Hidup Sangat Susah Seperti Buruh

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan para buruh yang tergabung dengan Komite Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Citra Raya Cikupa, Tangerang, Banten. Dia mengingatkan, tidak sembarangan orang dapat mengerti apa yang dirasakan penderitaan buruh.
"Banyak orang mengklaim dekat dengan buruh dan pekerja. Kalau saya itu benar-benar dari sebuah hidup yang sangat berat dan miskin. Jadi saya bisa merasakan. Kalau tidak pernah merasakan hidup sulit bagaimana bisa dekat dengan ibu-ibu. Banyak yang tidak pakai logika itu," ungkapnya di Citra Raya, Cikupa, Tangerang, Banten, Senin (30/6/2014).
Jokowi mengungkapkan, dirinya dibesarkan di kalangan buruh. Sehingga dia mengerti bagaimana rasanya menjadi buruh. Mantan Walikota Solo ini menambahkan, dirinya akan terpilih menjadi presiden jika 70 hingga 80 persen buruh mendukungnya.
"Sudah tiap hari hidup enak mau bagaimana? Saya dari kecil ya hidupnya pontang panting. Hanya karena hendak yang di Atas (Tuhan) saya bisa jadi wali kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan presiden kalau buruh dan pekerja mendukung saya semuanya," tegasnya.
"Kalau buruh dan pekerja mendukung saya tanggal 9 juli sudah jadi presiden. Nggak usah banyak-banyak, dukung aja 70 sampai 80 persen saya udah jadi presiden," tambah Gubernur DKI Jakarta nonaktif ini.
Jokowi menantang para buruh untuk mencari apakah ada pemimpin pemerintah daerah yang menaikan upah minimum provinsi (UMP) seperti dirinya. Karena pada tahun 2014, dia telah menaikan UMP hingga 44 persen.
"Cari dalam sejarah apakah pernah ada pejabat yang menaikkan UMP sampai 44 persen? Cari! Bayangin saya didatangi pengusaha maki-maki saya. Tapi setelah saya beri kalkulasinya, diem. Karena logikanya masuk. Paling-paling lima persen yang daerah lain," tutupnya.  [ian/merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar