Jumat, 25 April 2014

PKB Bingung Siapa Cawapres Jokowi, Demokrat Tak Tinggal Diam

Joko Widodo (Jokowi) menuturkan besok akan bertambah satu partai lagi yang mendukung pencapresannya. Kemungkinan besar PKB akan memperkuat jalinan koalisi yang sudah dibangun PDIP dan NasDem. Lalu siapa yang bakal diumumkan jadi cawapres Jokowi?
Jika PKB masuk maka parpol koalisi pendukung Jokowi makin kuat, total suara partai pengusung dari gabungan suara PDIP, NasDem, dan PKB hampir bisa 35% suara. Syarat pencapresan Jokowi pun sudah di atas angin. Yang menarik adalah menantikan siapa sosok cawapres yang bakal mendampingi Jokowi di Pilpres nanti.
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo sudah buka-bukaan soal bakal cawapres PDIP yang akan mendampingi Jokowi, dua diantaranya adalah bakal capres PKB yakni Mahfud MD, dan Jusuf Kalla yang didukung Partai NasDem menjadi cawapres Jokowi. Lalu siapa diantara dua kandidat itu yang bakal dipilih Jokowi?
Yang jelas sampai saat ini masih ada beberapa nama kandidat cawapres Jokowi. Selain JK dan Mahfud MD, menurut Tjahjo, masih ada nama Ryamizard Ryacudu, ekonom, dan cawapres dari internal PDIP. Cawapres dari internal PDIP kabarnya Puan Maharani, sementara dari ekonom ada beberapa nama seperti Agus Martowardojo, Gita Wirjawan, Sri Mulyani, Chairul Tanjung, dan Dahlan Iskan.
Namun Mahfud MD sendiri sudah menyatakan siap menjadi cawapres Jokowi. Mahfud memilih menunggu pinangan Jokowi. "Saya menunggu keputusannya PDIP saja. Karena saya juga sudah diusulkan oleh Pak Muhaimin," ujar Mahfud MD kepada detikcom, Jumat (25/4/2014) pagi.
Senada dengan Mahfud, JK juga telah menyatakan siap menjadi cawapres Jokowi. "Bukan soal Jokowi-JK. Kita tunggu saja," kata Jusuf Kalla saat menghadiri Malam Penganugerahan Tokoh Perubahan 2014 di Ballroom Djakarta Teather, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (21/4) lalu.
Namun JK sadar betul, dirinya tak bisa menentukan siapa cawapres Jokowi. "Bukan saya penentunya," katanya.
Jokowi sendiri menegaskan pembahasan cawapres belum final. Namun Jokowi memberi sinyal penetapan cawapres pendampingnya bakal segera dilakukan.
"Belum (diumumkan), bisa satu jam lagi, bisa nanti sore, bisa hari Minggu," kata Jokowi usai salat Jumat di Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2014), siang tadi.

Demokrat Tak Tinggal Diam
Di lain pihak, pertemuan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan 11 peserta konvensi capres Demokrat di Cikeas sore tadi tidak membicarakan soal koalisi untuk menghadapi pemilu pilpres.
"Berbicara agar calon presiden dari peserta konvensi itu betul memiliki platform bagaimana ingin membangun bangsa ini betul-betul 5 tahun ke depan," kata Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan seusai pertemuan, Jumat (25/4/2014).
Syarief mengatakan khusus pertemuan hari ini hanya membicarakan masalah persiapan debat konvensi terakhir. Peserta konvensi sampai saat ini masih tetap 11 orang.
Disinggung soal pembentukan poros politik untuk menghadapi Pilpres, Syarief berujar bahwa hal tersebut juga tidak dibicarakan.
Ketika ditanya apakah capres dari Demokrat nanti optimistis menghadapi capres dari PDIP Jokowi, Syarief menjawab diplomatis. "Kita lihat saja nanti," ucap dia.
Syarief mengaku ia melakukan komunikasi politik dengan semua partai, termasuk PDIP. "Ya semua orang, mereka juga teman-teman kita juga kok," ujarnya.
Saat didesak apakah pihaknya juga melakukan komunikasi dengan Jokowi, Syarief mengatakan," komunikasi dengan siapa pun."
Syarief ketika ditanya lebih jauh lagi apakah SBY ada kemungkinan bertemu Megawati, kembali menjawab diplomatis. "Kalau memungkinkan kenapa tidak," ucapnya. "Sejak 2004 Pak SBY selalu ingin bertemu," jawab Syarief ketika ditanya apakah rencana bertemu itu ada. [detik]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar