Sabtu, 19 April 2014

PDIP Siap dengan Kemungkinan Terburuk Maju dengan Koalisi Kerempeng

PDIP diprediksi akan kesulitan mendapat teman koalisi jika berkukuh tak mau bagi-bagi jatah kursi menteri. Meski demikian, PDIP tetap pada pendiriannya.
‎Meski punya figur populer seperti Jokowi, PDIP disarankan tetap membentuk koalisi besar. Agar, jika akhirnya keluar sebagai pemenang, koalisi yang dibangun PDIP di DPR bisa menyokong pemerintah. Jika tidak, dikhawatirkan pemerintahan yang dibangun PDIP akan 'dikerjai' bahkan bisa jadi Jokowi dimazulkan seperti Gus Dur.
"Sepanjang kami berniat dan bekerja untuk rakyat, apalagi ada istilah Vox Populi Vox Dei (Suara rakyat suara tuhan), tentu kami siap bersama rakyat menghadapi masalah yang maupun yang akan timbul kemudian hari," kata Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga dalam pernyataan terulis Sabtu (19/4/2014).
‎Eriko mencontohkan, duet Jokowi-Ahok di DKI juga didukung oleh koalisi kerempeng PDIP-Gerindra, hanya 17 dari 94 kursi di DPRD Jakarta. Namun, menurut Eriko, pemerintahan keduanya bisa berjalan baik, karena ada dukungan dari rakyat.
"Pengesahan APBN terus mundur, tapi toh akhirnya disetujui karena DPRD Jakarta berhadapan langsung dengan rakyat Jakarta," ujarnya.
"Membangun Indonesia yang lebih baik itu harus berdasarkan kepentingan rakyat. Kami harap bisa kerja sama dengan banyak partai. Tapi kalaupun tidak, maka yang paling utama ialah kerja sama dengan rakyat," tambah Eriko.
Hingga saat ini PDIP baru mengikat koalisi dengan NasDem. Gabungan dua parpol ini memang ‎sudah cukup untuk mengusung Jokowi. Namun diprediksi akan kesulitan menyokong pemerintahan.
"Saya rasa PDIP‎ sudah teruji menjalani sesuatu dari situasi yang sulit. Begitu juga Pak ‎Jokowi‎, punya sikap tegas tanpa kompromi. Sekali lagi semua demi kepentingan rakyat. Kami percaya Yang Maha Kuasa pasti melindungi," tegas Eriko.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar