Sabtu, 19 April 2014

Poros Islam Sulit Tandingi Jokowi dan Prabowo

Peluang poros baru yang merupakan koalisi partai-partai berbasis Islam masih bisa terjadi namun peluangnya kecil. Poros baru ini pun diprediksi sulit untuk menandingi dua poros yang sudah lebih besar yaitu PDIP dengan capres Joko Widodo dan Gerindra dengan capres Prabowo Subianto.
"Peluangnya ada tapi kecil, tidak bisa bertarung dengan Jokowi dan Prabowo. Bisa juga ada pertentangan di penentuan cawapres. Harus ada figur kuat yang menyatukan," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Hanta Yuda dalam Diskusi Polemik Sindo Trijaya di Warung Daun, Cikini, Jakpus, Sabtu (19/4/2014).
Menurut Hanta, poros partai Islam harus menghadapi beberapa tantangan. Dari eksternal yaitu apakah poros baru ini bisa menandingi Ical, Jokowi atau Prabowo. Tiap parpol Islam pun sudah memiliki figur masing-masing.
Tantangan historis dan ideologis juga harus dihadapi oleh parpol-parpol Islam. Partai-partai ini tentunya punya kedekatan di masa lalu dari sisi sejarah maupun ideologi.
"Ada juga tantangan teknis yaitu melengkapi PT 20 persen. Dan yang paling menentukan yaitu tantangan elektoralis yaitu saat berkumpullah partai-partai besar," kata Hanta.
Bila akhirnya partai Islam bersatu namun tetap merapat ke salah satu partai nasionalis, kondisi tidak akan berbeda dengan tahun 2009 yaitu saat koalisi dipimpin oleh Partai Demokrat. Bila seperti itu kejadiannya, maka tidak ada poros yang benar-benar baru.
"Saya lihat peluang besarnya poros Islam akan bergabung dengan poros yang sudah ada, tapi saya berharap poros yang benar-benar baru akan terbentuk," tutur Hanta.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar