Sabtu, 08 Maret 2014

Sabam Sirait Minta Ahok Tolak Tawaran Capres atau Cawapres

Satu di antara pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Sabam Sirait mengaku pernah melarang politisi Partai Gerindra Basuki Tjahaja Purnama untuk maju sebagai calon wakil presiden di Pemilu Presiden 2014.
Menurut Sabam, Basuki sebaiknya tetap fokus dengan tugasnya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sabam menjelaskan, permintaannya kepada Basuki ia sampaikan belum lama ini. Ia merasa perlu secara langsung melarang Basuki bermanuver secara politik karena nasib Jakarta akan terbengkalai jika ditinggalkan.
"Saya dengar si Ahok (Basuki) mau dijadikan cawapres, saya bilang kau harus tolak," kata Sabam, dalam sebuah diskusi politik, di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/3/2014).
Ditambah lagi, kata Sabam, dorongan pada PDI-P untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres semakin deras. Seandainya nanti Jokowi benar-benar diusung sebagai capres PDI-P, maka Basuki secara otomatis akan mengisi posisi Gubernur Jokowi.
"Saya bilang sama si Ahok (Basuki), nanti kalau Jokowi entah jadi apa, secara Undang-Undang kau akan otomatis menjadi Gubernur. Makanya kau harus tolak kalau ada yang nawarin jadi capres atau cawapres," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, ada beberapa nama untuk bakal calon wakil presiden Prabowo.
Dari sederet nama yang mencuat, ia menilai Basuki memiliki potensi menjadi calon wakil presiden karena gaya kepemimpinannya yang tegas dan memiliki kinerja baik.
Saat ditanya, Basuki mengaku siap menjadi calon presiden dan calon wakil presiden. Selain Basuki, tokoh yang diusulkan mendampingi Prabowo antara lain Hatta Rajasa, Ahmad Heryawan, Mahfud MD, dan Tri Rismaharini. Namun, Gerindra masih menunggu hasil pemilu legislatif untuk menetapkannya.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar