Sabtu, 08 Maret 2014

Mahasiswa dan Kelompok Masyarakat di Ambon Dukung Jokowi Jadi Presiden

Ratusan orang dari berbagai kelompok mahasiswa dan masyarakat di Ambon mendeklarasikan berdirinya relawan Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Presiden RI periode 2014-2019. Deklarasi dilakukan di Kawasan Pattimura Park, Sabtu (8/3/2014).
Pantauan Kompas.com di kawasan Pattimura Park, ratusan relawan mulai berkumpul sejak Sabtu pagi. Mereka mengenakan baju kaus putih bergambar wajah Jokowi dan bertuliskan "Jokowi For Presiden 2014".
Mereka lalu membubuhkan tanda tangan mendukung Jokowi di atas spanduk putih secara bergantian.
Koordinator Relawan Jokowi For Presiden, Cristian Resisamanu, mengatakan, pihaknya membentuk relawan Jokowi di Ambon dan mendorong maju di Pilpres lantaran Gubernur DKI Jakarta itu sangat ideal dan cocok untuk memimpin Indonesia.
“Karena itu kami meminta kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri agar nantinya dapat merestui Jokowi maju sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan,” kata Cristian di sela-sela acara.
Menurutnya, deklarasi tersebut akan terus disosialisasikan kepada warga di Maluku. Dia mengaku pendeklarasian tersebut merupakan gerakan sukarela tanpa adanya intervensi maupun pengaruh dari kekuatan politik mana pun.
“Jadi ini murni keinginan kami. Keinginan untuk mendeklarasikan relawan Jokowi di Ambon ini berdasarkan penilaian yang obyektif atas kinerja Jokowi selama ini. Saya kira semua orang akan setuju kalau Jokowi pantas menjadi presiden,” ujarnya.
Markus, salah satu anggota tim relawan mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia menginginkan figur pemimpin yang merakyat dan mampu bekerja secara nyata dan tidak sekadar janji. Figur seperti itu ada pada Jokowi.
“Masyarakat sudah cerdas untuk menilai sosok yang tepat untuk memimpin bangsa ini. Yang pasti kami menginginkan Jokowi karena beliau itu sederhana dan selalu ingin bekerja untuk rakyat,” ujar Markus.
Seperti diberitakan, elektabilitas Jokowi sebagai capres selalu teratas berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei, relatif jauh di atas elektabilitas Megawati. Namun, Jokowi tak pernah mau berkomentar mengenai pencapresan dengan alasan fokus pada pekerjaan sebagai gubernur.
PDI-P mengaku memasukkan Jokowi dalam skenario menghadapi Pilpres 2014. Skenario pertama, jika mereka berhasil melewati ambang batas pencalonan presiden-wakil presiden, maka sudah ada dua nama di internal yang akan dipasangkan sebagai capres dan cawapres, yakni Megawati dan Jokowi.
Skenario kedua, jika suara PDI-P di Pemilu Legislatif 2014 tidak cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres sendiri, maka Jokowi akan dipasangkan dengan cawapres dari partai koalisi. Karena itu, PDI-P baru akan memutuskan pencapresan setelah Pileg.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar