Wajahnya yang selalu dinilai jelek selalu menjadi cemoohan lawan politik
Jokowi. Biar dianggap wajah tak layak jual, namun Jokowi mengaku 4 kali
menang dalam Pilkada.
"Banyak yang bilang, waktu saya nyalon
Gubernur DKI, wajah saya jelek. Nggak pantas jadi pemimpin. Badan kurus,
wajah kampungan. Wis, pokoknya nggak ada yang baguslah," kata Jokowi
saat memberikan pembekalan kepada Caleg PDIP Riau di Hotel Grand
Central, Jl Sudirman, Pekanbaru, Sabtu (8/3/2014).
Padahal dengan
tampangnya yang selalu jadi bahan ledekan, Jokowi mengklaim 4 kali
menang Pemilu. Menyebut 4 kali menang, para perserta di acara itu sempat
menaruh kebingungan. Jokowi menyadari kalau kader PDIP pada bingung
atas penjelasannya. Lantas dia mengurai kemenangan yang dimaksud.
"Lho
memang 4 kali saya menang. Dua periode jadi walikota. Satu kali menang
pada putaran pertama Pilgub DKI. Kedua kalinya lagi, saat dilakukan
putaran kedua, ya saya tetap menang. Berartikan 4 kali," kata Jokowi
yang disambut tepuk tangan dan gelak tawa.
"Saya bolak balik diledekin. Tapi ya lihat sendiri. Saya malah menang, dan saya yang paling jelek," kata Jokowi.
Padahal,
kata Jokowi, yang dia lawan justru incumbent yang mana didukung banyak
partai. Tak cuma partai, sampai urusan organisasi juga diklaim mendukung
incumbent.
"Biarpun yang kita lawan orang yang berkuasa di
Jakarta, dan paling banyak didukung partai, kita tetap yakin menang,"
kata Jokowi yang lagi-lagi disambut gelak tawa kader PDIP.
"Pengalaman kita adalah, bahwa yang harus kita lakukan itu adalah turun
ke bawah. Tanyain tuh rakyat, pilih kita apa tidak. Kalau kita turun ke
lapangan pasti kita tahu seberapa besar rakyat memberikan dukungan
kepada kita. Jadi yang jadi caleg PDIP harus turun gunung," kata Jokowi.
Jokowi
menyebutkan pengalaman lainnya. Bahwa saat bertarung di DKI Jakarta,
dia tak kenal lelah untuk bertanya kepada warga. Jokowi mengaku mendata
bersama timnya, dari rumah ke rumah warga di Jakarta untuk urusan
dukungan.
Dari bekal pendataan itu, lanjut Jokowi dia bisa menakar seberapa banyak orang yang mendukungnya.
"Waktu
saya klaim saya dapat dukungan minimal 37 persen, semua orang ngejek
saya. Data saya selalu ditertawakan. Tapi yo ra popo, karena saya
mendata sendiri, ya saya yakin," kata Jokowi.
"Lha begitu saya
menang di putaran pertama dan kedua, baru mereka kaget-kaget. Pada
bingung kok data saya benar nggak meleset," kata Jokowi lagi.
"Nah
sekarang, mari dengan sisa waktu paling lama 4 minggu lagi, kita
pergunakan sebaik mungkin untuk mencari dukungan. Kalau nanti sudah
menang, jangan ditinggalin rakyatnya. Para pendukung harus tetap
ditengokin, jalin hubungan yang bagus. Jangan nanti kalau sudah menang
malah melupakan pendukung, itu bisa berimbas buruk lagi kepada kita,"
tutup Jokowi.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar