Kabar tak sedap terus mendera Partai Golkar besutan Aburizal Bakrie (Ical). Mulai dari rendahnya elektabilitas dan popularitas sang Ketua Umum sampai beredararnya video plesiran Ical dengan duo Zalianty ke Maladewa.
Sementara itu, wacana yang berkembang saat ini, momen pemilihan umum legislatif pada 9 April mendatang merupakan babak baru pengevaluasian ARB sebagai calon presiden RI dari partai tersebut.
Bahkan, sosok Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Priyo Budi Santoso (PBS) pun digadang-gadang sebagai calon wakil presiden RI mendampingi Jokowi capres asal PDIP, jika partai berlambang pohon beringin ini tidak mampu mendulang suara 20 persen ambang batas.
"Mengenai Golkar, kehadiran Jokowi bukan musuh, bukan juga lawan politik. Golkar akan menempatkan Jokowi sebagai counterpart. Kita sangat mengapresiasi, bagi Golkar tidak ada masalah," ujar Wasekjen Partai Golkar, Musfihin Dahlan, dalam diskusi "Efek Jokowi dan Strategi Partai Politik di Pilpres 2014" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Minggu (23/3/2014).
Menurut Musfihin, majunya Gubernur DKI Jakarta itu juga berpengaruh pada konstelasi di internal Golkar, yang saat ini mengusung sang Ketum sebagai calon RI-1. Bahkan, keputusan final tentang pencapresan ARB bisa ditentukan saat rapat pimpinan nasional Golkar, usai pemilihan umum legislatif 9 April nanti.
"Nanti kita akan lihat perkembanganya, Golkar itu sangat dinamis, akan melakukan evaluasi (pencapresan ARB) melaui Rapimnas. Evaluasi itu akan berlangsung usai Pileg," ujarnya.
Meski pada pileg mendatang tak mampu meraup 20 persen suara dan tak dapat mengusung Aburizal Bakrie (ARB) yang telah ditetapkan sebagai capres, Partai Golkar telah menyiapkan berbagai kemungkinan, termasuk jika harus berkoalisi. Dikatakan Musfihin, jika berkoalisi dengan PDIP, Golkar memiliki banyak stok figur yang dapat menjadi pendamping Jokowi.
"Kalau tidak dapat mengusung calon presiden, ada banyak tokoh yang bisa jadi wapres. Seperti Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Priyo Budi Santoso, Agung Laksono. Lengkap di Golkar. Stok Golkar banyak, tinggal pilih," katanya.
Sementara, munculnya sejumlah nama, salah satunya PBS, menurutnya itu tergantung keputusan peserta Rapimnas apakah akan mengambil langkah tersebut, atau tidak. "Soal evalusasi, kalau misalnya tidak tercapai (ambang batas), stakeholder Golkar selalu akan cari solusinya," katanya.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar