Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut menjadi capres potensial di Pilpres 2014. Dalam sejumlah hasil survei, nama Jokowi moncer di urutan teratas.
Namun, elemen masyarakat yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Memorandum Janji Jokowi (Germojo) menuntut Jokowi menuntaskan lebih dulu janji-janji kampanyenya saat Pilgub DKI. Germojo menuntut agar Jokowi tak nyapres dan harus menyelesaikan masa jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta sampai akhir masa jabatan.
"Saya mewakili masyarakat Jakarta menuntut gubernur DKI Jakarta untuk menyelesaikan permasalahan Jakarta yang menjadi janji kampanye. Tercatat ada sekitar 19 janji kampanye Jokowi yang telah kami kantongi. Dan tugas kami adalah mengawal agar janji tersebut dilunasi," kata Sekjen Germojo Kasmihe melalui rilis yang diterima merdeka.com, Sabtu (1/3/2014).
Menurut Kasmihe, masyarakat masih menunggu janji-janji atas apa yang telah disampaikan Jokowi sebelumnya. Janji kampanye melalui program andalan seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS) masih banyak menyimpan masalah, baik itu dari pasien maupun dari rumah sakit. Meski telah dilakukan upaya-upaya pendekatan dengan berbagai dalih, pemenuhan janji kampanye Jokowi lambat laun akan diketahui kegagalannya.
"Ada 19 Janji kampanye, dan yang paling utama saya catat ada delapan. Revitalisasi pemukiman padat dan kumuh, mengatasi banjir, merintis angkutan massal, layanan kesehatan gratis, bangun mal PKL, ruang publik dan revitalisasi pasar tradisional, birokrasi bersih dan profesional, gubernur dan wagub tanpa voorijder, dan pendidikan gratis," ujarnya.
Kasmihe menilai mayoritas janji-janji Jokowi selama ini belum terlaksana dan gagal. Oleh sebab itu, Kasmihe dan rekan-rekannya akan terus tetap menahan mantan wali kota Solo itu agar tak pergi mencari kursi presiden. Germojo juga mengaku sudah mengumpulkan lebih kurang 1.000 relawan untuk membantu melakukan memorandum janji-janji Jokowi.
"Kami melihat contoh banjir belakangan, memberi bukti bahwa Janji Jokowi belum terealisasi. Sedangkan tuntutan relawannya untuk mencapreskan Jokowi, menurut saya perlu dikoreksi. Germojo melakukan aksi untuk mengingatkan Gubernur Jokowi untuk membenahi masalah Jakarta dan kami menolak pencapresan Jokowi, dan kami menuntut agar Jokowi menyelesaikan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta," imbuh Kasmihe.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar