Politikus PDI Perjuangan yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyindir media yang beritanya memanas-manaskan hubungan antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakilnya, Whisnu Sakti Buana. "Digorang-goreng biar nggak rukun," kata Jokowi saat menjadi pembicara dalam kuliah umum "Memperkokoh Kebhinnekatunggalikaan Indonesia: Dari Primordial ke Sipil-Politik" di Universitas Surabaya, Sabtu (1/3/2014).
Jokowi juga menepis tuduhan yang menyebutkan hubungan Risma dan Wisnu tidak harmonis.
Sejak disambut Risma dan Whisnu di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jokowi melihat kerukunan yang ditunjukkan keduanya.
"Waktu di mobil, nggak masalah. Waktu nunggu tadi, berdua juga nggak masalah," kata Jokowi di hadapan 600-an peserta kuliah umum.
Media, menurut Jokowi, seakan lebih senang jika ada pemimpin dan wakilnya yang tidak rukun. Hal ini, kata dia, tidak sesuai dengan ajaran Soekarno yang menyatakan, "Dengan bersatu kita kuat dan kita kuat karena bersatu." Jokowi kembali menuding media. "Jangan suka gorang-goreng. Jangan suka manas-manasi," ujarnya.
Di depan Jokowi yang berdiri di atas panggung, Risma dan Whisnu tersenyum. Keduanya tidak duduk berdampingan. Ada tamu lain duduk di antara keduanya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto Hardjodisastro menyampaikan tiga hal terkait isu mundurnya Risma. PDIP menegaskan bahwa Risma dilarang mundur dan tetap bekerja untuk rakyat.
PDIP juga tetap memberikan dukungan sepenuhnya kepada kepemimpinan Risma dan Wisnu dan mengklaim bahwa seluruh persoalan terkait mundurnya Risma telah diselesaikan.
"Pernyataan ini dibuat mengingat persoalan ini sudah dipolitisasi sedemikian rupa dan memecah belah PDIP terkait Pemilu 2014," kata Hasto di Gedung VIP Bandara Juanda, Sidoarjo, Sabtu, 1 Maret 2014.
Pada kesempatan konferensi pers itu, Risma dan Wisnu duduk berdampingan. Risma diapit oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Wisnu Sakti Buana. Sedangkan Jokowi duduk di samping kiri Megawati.
Bertemunya keempat tokoh partai banteng bermoncong putih itu seakan mempertegas keputusan PDIP yang ingin mempertahankan Risma dan meredam kisruh soal pemilihan Wakil Wali Kota Surabaya.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar