Kader dan simpatisan PDI Perjuangan Pro Jokowi (Projo) menyambut
positif inisiatif Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk bertemu dengan Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini.
Momentum itu dinilai harus jadi komitmen bersama dan tidak hanya
sesaat. Sehingga program dan niat baik Risma menata kota Surabaya tidak
lagi diganggu dan terus didukung oleh Megawati Soekarnoputri.
Hal ini diungkapkan inisiator PDI Perjuangan Projo Fahmi Habsyi saat
diminta tanggapannya atas pertemuan segiempat Risma-Mega-Jokowi-Wisnu,
Sabtu (1/3/2014) pagi, di Surabaya.
"Komitmen Bu Mega men-support Risma tidak boleh hari ini saja. Pertemuan ini 'win-win solution' agar marwah masing-masing pihak tetap terjaga," kata Fahmi di Jakarta, Sabtu (1/3/2014).
Dia juga mengimbau agar elit-elit partai menjelang pileg 30 hari ke
depan menahan diri dan berhenti dari manuver politik. Projo menegaskan
agar polemik Risma tutup buku.
"Pileg 30 hari lagi, apa yang sudah disiapkan PDIP untuk antisipasi
potensi kecurangan Pemilu yang sudah terbayang-terbayang di mata. KPU
harus dipelototi karena jejak 2009 masih kelabu. Apalah artinya survei
tinggi jika gagal menjaga suara di Pileg dan Pilpres," kata Fahmi.
Sumber :
beitasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar