Bila PDI Perjuangan tetap melanjutkan skenario mengusung
Megawati-Joko Widodo di pemilu 2014 mendatang, partai tersebut
diprediksi akan kalah.
Menurut Johan Silalahi, Presiden Negarawan Center, kekalahan itu
disebabkan karena segmentasi pemilih Mega-Jokowi berada di kelas
menengah saja, yakni kaum nasionalis.
"Mereka bukan representasi Islam. Jangan sepelekan soal representasi
Islami di pemilih Indonesia. Kalau isu itu digulirkan, akan jadi
sentimen negatif. Itu berbahaya," kata Johan di Jakarta, Rabu (19/2/2014).
Di luar itu, hal lain yang bisa mengurangi kegandrungan massa pemilih terhadap pasangan itu adalah fakta track record
pasangan Mega-Jokowi belum terlalu menjulang. Megawati bisa dipojokkan
karena pendeknya masa jabatan ketika menjabat posisi presiden di masa
lalu. Sementara Jokowi masih hanya berpengalaman sebagai walikota dan
sebentar menjadi gubernur.
"Kompetensi ini bisa diragukan, karena belitan bom waktu yang
ditinggalkan pemerintahan SBY sangat besar. Ada masalah seperti jeratan
utang, masalah pangan, masalah energi, dan devisa menurun terus," kata
Johan.
Kalau tidak memilih presiden-wapres yang menguasai ekonomi,
kesehatan, energi, perumahan, hal ini bisa dianggap semakin sulit.
Dengan keadaan bangsa seperti saat ini, lanjut Johan, berat sekali bagi
kombinasi Mega-Jokowi terpilih.
Dua sosok di PDI Perjuangan yang pling mengadvokasi pasangan
Mega-Jokowi adalah Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo dan Wasekjen Hasto
Kristiyanto.
Hasto, misalnya, meyakini pasangan itu bisa dapat sekitar 30% suara
apabila dilawankan dengan setidaknya dua alternatif pasangan calon kuat
lainnya, yakni Prabowo-Hatta dan Aburizal-Pramono Edhie Wibowo.
Megawati diketahui belum pernah bicara soal akan maju menjadi capres
di 2014 atau tidak. Hanya saja, di berbagai acara internal partai itu
yang dibuka ke media massa, Megawati beberapa kali menyebut dirinya
sudah tak mau kalah lagi di Pilpres.
Lebih jauh, Johan Silalahi menilai, Megawati sebenarnya memiliki
kualitas kenegarawanan yang jauh di atas tokoh-tokoh saat ini. Mega
adalah sosok yang sangat mencintai negara Indonesia dan tak punya niatan
menumpuk kekayaan pribadi.
Karena itu, dia juga yakin Megawati akan membuat keputusan tepat
menyangkut siapa bakal capres atau cawapres yang akan diusung partainya.
Masalahnya, Megawati masih kurang yakin dengan sosok-sosok yang ada
saat ini sebagai calon pemimpin nasional, terkait komitmen mereka
terhadap Indonesia Raya, Pancasila, dan UUD 45.
"Kalaupun Megawati ingin maju, itu pasti karena beliau sudah terlalu
sering dikhianati, merasa Konstitusi itu sering dikhianati oleh
orang-orang yang memang mengkhianati dia," kata Johan.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar