Selasa, 11 Februari 2014

Ini Simulasi Kekuatan Duet Mega-Jokowi

Mungkin saja PDIP masih melihat peluang duet Mega-Jokowi di Pilpres 2014. Namun peluang menang itu sangat tipis dibandingkan jika PDIP mengusung Jokowi sebagai capres di 2014.
Lembaga survei Charta Politica melakukan survei terkait elektabilitas capres saat ini pada akhir 2013 lalu. Hasilnya Jokowi memuncaki dengan 38,4% suara, sementara Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri hanya 2,8% suara jauh di bawah Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Jusuf Kalla, dan Wiranto.
Jumlah sampel pada survei ini sebesar 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Sumber dana hasil survei ini diakui dari kocek Charta sendiri.
Nah untuk survei tingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres, Charta Politika membuat simulasi beberapa pasangan. Salah satunya adalah Mega-Jokowi yang menjadi skenario terkuat di internal PDIP saat ini.
Hasil survei menunjukkan pasangan ini masih memiliki elektabilitas nomor satu namun posisinya menghawatirkan. Mega-Jokowi memiliki elektabilitas 23,3%, Prabowo-Hatta 21,4%, Ical-Mahfud MD 16,3%, Wiranto-HT 7,9%, dan Pramono Edhie-Dahlan Iskan 3%, pemilih tak tahu/tak jelas 28%.
"Tapi selisihnya masih masuk margin of error. Jadi Prabowo sangat berpeluang mengalahkan duet ini," kata peneliti Charta Politika Yunarto Wijaya.
Berdasarkan hasil survei tersebut elektabilitas Jokowi sangat tinggi sebagai individu, namun akan menurun ketika dipasangkan dengan satu tokoh. Apalagi jika dipasangkan dengan Mega, elektabilitas keduanya jadi jauh lebih kecil dibandingkan Jokowi sebagai individu.
Lalu apakah survei ini jadi pertimbangan PDIP mematangkan duet Mega-Jokowi lantaran masih ada peluang menang?

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar