Internal PDIP mematangkan duet Megawati Soekarno Putri dan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014. Jika duet
ini dipaksakan maka duet Prabowo-Hatta berpotensi menaklukkan duet
tua-muda tersebut.
Dalam survei yang digelar di akhir tahun 2013
silam, lembaga survei Charta Poitika mensimulasikan sejumlah pasangan
capres. Hasilnya, pasangan Mega Jokowi memang masih paling atas, namun
selisihnya sangat sedikit.
Mega-Jokowi memiliki elektabilitas
23,3%, Prabowo-Hatta 21,4%, Ical-Mahfud MD 16,3%, Wiranto-HT 7,9%, dan
Pramono Edhie-Dahlan Iskan 3%, pemilih tak tahu/tak jelas 28%.
"Tapi
selisihnya masih masuk margin of error. Jadi Prabowo sangat berpeluang
mengalahkan duet ini," kata peneliti Charta Politika Yunarto, saat
merilis survei itu.
Survei skala nasional ini digelar pada 28
November - 6 Desember 2013 melalui wawancara tatap muka. Responden
adalah mereka yang berusia di atas 17 tahun.
Jumlah sampel pada
survei ini sebesar 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83
persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Sumber dana hasil survei ini
diakui dari kocek Charta sendiri.
Namun duet Mega-Jokowi tak
serta merta bakal mengantar Pranowo jadi presiden. Sebab banyak kalangan
menyebut akan ada tokoh alternatif muncul dan menjadi penakluk Jokowi.
Karena publik saat ini rindu dengan figur tokoh muda.
Tokoh-tokoh
muda yang belum menatap Pilpres 2014 antara lain Walikota Surabaya Tri
Rismaharini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, CEO Trans
Corp Chairul Tanjung, Ketua KPK Abraham Samad, CEO PT KAI Ignasius
Jonan, dan lainnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar