Selasa, 11 Februari 2014

PDIP Paksakan Mega-Jokowi, Prabowo-Hatta Bisa Menang

Internal PDIP mematangkan duet Megawati Soekarno Putri dan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014. Jika duet ini dipaksakan maka duet Prabowo-Hatta berpotensi menaklukkan duet tua-muda tersebut.
Dalam survei yang digelar di akhir tahun 2013 silam, lembaga survei Charta Poitika mensimulasikan sejumlah pasangan capres. Hasilnya, pasangan Mega Jokowi memang masih paling atas, namun selisihnya sangat sedikit.
Mega-Jokowi memiliki elektabilitas 23,3%, Prabowo-Hatta 21,4%, Ical-Mahfud MD 16,3%, Wiranto-HT 7,9%, dan Pramono Edhie-Dahlan Iskan 3%, pemilih tak tahu/tak jelas 28%.
"Tapi selisihnya masih masuk margin of error. Jadi Prabowo sangat berpeluang mengalahkan duet ini," kata peneliti Charta Politika Yunarto, saat merilis survei itu.
Survei skala nasional ini digelar pada 28 November - 6 Desember 2013 melalui wawancara tatap muka. Responden adalah mereka yang berusia di atas 17 tahun.
Jumlah sampel pada survei ini sebesar 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Sumber dana hasil survei ini diakui dari kocek Charta sendiri.
Namun duet Mega-Jokowi tak serta merta bakal mengantar Pranowo jadi presiden. Sebab banyak kalangan menyebut akan ada tokoh alternatif muncul dan menjadi penakluk Jokowi. Karena publik saat ini rindu dengan figur tokoh muda.
Tokoh-tokoh muda yang belum menatap Pilpres 2014 antara lain Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, CEO Trans Corp Chairul Tanjung, Ketua KPK Abraham Samad, CEO PT KAI Ignasius Jonan, dan lainnya.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar