Banyak yang menganggap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) layak menjadi
calon presiden Indonesia pada 2014. Konsultan politik Eep Saefullah
Fatah mengatakan, suka atau tak suka, masyarakat memang menginginkan
presiden seperti Jokowi.
"Dari survei, pertimbangan terpenting
untuk capres adalah jujur dan bersih dari korupsi," ujar Eep, Selasa
(11/2/2014). Pertimbangan kedua adalah berpengalaman terbukti melakukan
sesuatu yang konkret.
Sementara itu, capres muda hanya sebesar 30
persen. Disusul oleh capres tentara sebesar 23 persen.
Selain itu, dari
tren saat ini, Eep mengatakan partai yang berpeluang nomer satu adalah
PDI-P.Eep mengatakan, investasi di Indonesia akan meningkat jika
Pemilu berhasil memilih presiden yang market friendly. Menurut Eep,
selama Pemilu, asing menahan diri untuk berinvestasi. Investasi baru
akan masuk 3-6 bulan setelah Pemilu. Hal tersebut selalu terjadi setiap
Indonesia melakukan Pemilu. "Keadaan akan berulang kecuali jika
presidennya sangat mengejutkan dan kontroversial," ujarnya.
Mengenai
pemilu tahun ini, Eep optimistis pemilu di Indonesia tidak akan
bermasalah. "Kemampuan kita menjalankan Pemilu sudah teruji," ujarnya.
Indonesia mengalami banyak Pemilu. Jumlah Pemilu dalam setahun
mencapai 533. Namun, menurut Eep, kesulitan logistik dan teknis masih
akan terjadi. "Tapi tak ada yang perlu dicemaskan dari sisi teknis, yang
layak dicemaskan adalah hasil," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar