Seribu kaos yang dibagikan gratis itu bertuliskan ‘Indonesia Baru Jokowi 2014.’ Berdasarkan pantauan VIVAnews, acara bagi-bagi kaos ini menarik minat masyarakat yang sedang beraktivitas di Solo Car Free Day. Mereka rela antre untuk mendapatkan kaos itu.
Selain antre, mereka diminta mengisi daftar absen dan mencelupkan jari manisnya ke tinta. Setelah itu, baru kaos diberikan.
Ketua Forum Indonesia Baru, M Thoriq, mengatakan acara bagi-bagi seribu kaos ‘Jokowi 2014’ tak hanya digelar di kota Solo yang pernah dipimpin Jokowi, tapi juga di berbagai kota lain. “Acara seperti ini sudah berjalan di Jakarta, Padang, Pontianak, Banjarmasin, dan Mataram. Total kaos yang sudah dicetak sekitar 40 ribu potong,” kata dia.
Menurut Thoriq, ribuan kaos tersebut dicetak atas sumbangan dari kalangan profesional, misalnya dari pekerja migas, konsultan, pekerja properti, dan wiraswastawan. “Kami dari Forum Indonesia Baru juga akan segera berkoordinasi dengan gerakan relawan Jokowi lainnya yang saat ini berjumlah lebih dari 16 organinasi di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Lewat aksi ini, Forum Indonesia Baru ingin mendorong pencapresan Jokowi dari partai politik manapun. “Karena kami ini profesional, bukan dari kalangan partai, maka kami menginginkan Jokowi segera dicapreskan oleh partai manapun, tanpa memihak satu partai,” ujar Thoriq.
Ditegur Pemkot
Namun acara bagi-bagi
kaos Jokowi ini ditegur oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan
Informatika Kota Solo. Aksi itu dinilai tak sesuai dengan agenda Solo
Car Free Day.
“Kami jelas melarang
keras kampanye. Meski acara itu dikemas dalam bentuk hiburan, tetapi ada
bumbu-bumbu kampanye. Padahal kami berupaya maksimal agar Solo CFD
jangan sampai tercoreng bumbu-bumbu politik,” kata Kepala Dishubkominfo
Kota Solo, Yosca Herman Sudrajat.Yosca mengatakan, Solo Car Free Day hanya dikhususkan untuk kegiatan olahraga, hiburan, dan kesenian. Untuk itu Dishubkominfo Solo akan menindaklanjuti kegiatan itu dengan melaporkan kegiatan bagi-bagi kaos Jokowi ke Panitia Pengawas Pemilu Kota Solo. “Kami sudah berupaya meminimalkan kejadian berbau politis tersebut,” kata dia.
Menanggapi hal tersebut, M Thoriq mengatakan petugas Dishubkominfo tidak membubarkan aksi yang dilakukan oleh timnya. Dishubkominfo hanya meminta spanduk yang bertuliskan Jokowi Presiden 2014 diturunkan.
“Banner dan spanduk diminta untuk diturunkan, tetapi acara hiburan dan pembagian kaos tetap berlangsung hingga selesai,” ujar Thoriq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar