Jumat, 03 Januari 2014

'One Day No Car' Dapat Sambutan Positif

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dengan Instruksi Gubernur DKI No 150 tahun 2013 yang ditandatanganinya pada 30 Desember 2013 lalu menerapkan aturan pelarangan PNS naik kendaraan bermotor setiap Jumat di minggu pertama. Peraturan itu dimulai pada Jumat 3 Januari 2014. Kebijakan tersebut berlaku bagi pejabat dan pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Peraturan tersebut mendapat tanggapan positif dari Penasihat Perubahan Iklim Asia Pasifik untuk UNESCO, Faisal Yusuf, Dia mengatakan bahwa hal tersebut akan membawa pada tumbuhnya rasa cinta terhadap lingkungan dengan pengurangan polusi.
"Saya pikir kita harus mengapresiasi hal tersebut karena pelarangan membawa kendaraan PNS akan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan. Kita mulai dari PNS dan kemudian diharapkan rasa cinta lingkungan akan tumbuh dan dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat, tapi jelas harus memikirkan alternatif kendaraan bagi pegawai pemda yang jaraknya cukup jauh dari kantor," ujar Faisal, Jumat (3/1/2014).
Faisal menambahkan bahwa car free day yang sebelumnya sudah terlaksana sejak 2008 sudah cukup efektif dalam mengurangi 20% polusi di Jakarta dibanding hari-hari berikutnya.
"Stres, letih dan lelah adalah akibat langsung dari kemacetan, tapi dampak yang lebih serius adalah polusi udara. Mungkin akan lebih membantu sekali jika ada lagi car free day untuk hari biasa (weekdays)," tuturnya.
Pelaksanaan car free day di hari libur dan one day no car di hari kerja bagi pejabat dan pegawai PNS di lingkungan pemerintah daerah sebenarnya bukan diprakarsai oleh Jokowi. Sebelumnya, dua kepala daerah sudah lebih dulu melakukannya, yaitu Walikota Depok, Nur Mahmudi dan Walikota Bandung, Ridwan Malik. 
"Daerah-daerah lain di seluruh Indonesia diharapkan dapat segera menyusul untuk melaksanakan program-program penghematan BBM dan pengurangan polusi seperti yang telah dilakukan di 3 daerah tersebut. Kalau bisa jangan hanya one day, bisa ditingkatkan menjadi two days, three days dan seterusnya," tambah Faisal.
Sementara itu, Mantan Ketua DPRD Jabar, Eka Santosa berpendapat bahwa keefektifan program tersebut harus terus ditingkatkan dan masyarakat harus disadarkan, karena hal itu sangat baik bagi kesehatan lingkungan dan membuat masyarakat dapat hidup sehat dan bersih.
"Masyarakat harus menyayangi alam sebagai ayahnya dan bumi sebagai ibundanya, kita harus banyak belajar dari alam dan kita berhutang budi pada bumi dan alam semesta, jika rasa cinta itu sudah terlaksana maka keuntungan akan segera langsung dirasakan masyarakat. Kesadaran untuk menjaga kesehatan lingkungan harus dimunculkan,  dan pastinya harus didukung oleh pemerintah setempat," ujar Eka Santosa yang juga pemerhati kebudayaan dan alam.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar