Jumat, 03 Januari 2014

Dicela Anak Buah karena Ahok Tak Mau Ikuti Jokowi

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memilih berangkat ke kantor naik mobil hari ini. Sikap Ahok tersebut disesalkan oleh anak buahnya yang terkena instruksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak ngantor membawa kendaraan pribadi.
Menurut salah seorang PNS bernama Deni, seharusnya larangan naik kendaraan bermotor pada Jumat pertama setiap bulan diberlakukan kepada semua PNS dan pejabatnya tanpa terkecuali.
"Kalau bisa sih semua, tanpa terkecuali. Semua pejabat juga. Dari atas sampai bawah merasakan desak-desakan di angkutan umum," ujar Deni di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2014).
Pria yang sudah biasa naik bus dari rumahnya di Bekasi ini juga menanggapi alasan Ahok yang mengatakan naik angkutan umum akan tidak efisien untuk kinerjanya. Sebab, waktu tempuhnya terlalu lama.
"Ya memang begitu (waktu tempuh lama). Rakyat juga selama ini seperti itu, merasakan itu," cetusnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Inspektur Bidang Pemerintahan DKI Jakarta Zainal. Menurutnya, dibutuhkan komitmen sebagai pejabat publik untuk memiliki integritas.
"Tergantung perencanaan waktunya. Kalau jadi pejabat memang harus siap bangun integritas. Memang butuh komitmen," ujar pria yang hari ini sengaja naik bus dari rumahnya di Bekasi.
Lebih lanjut Deni berharap larangan bawa kendaraan pribadi diterapkan pada hari dimana mereka berseragam,
"Kalau bisa (larangan berkendara pribadi) diterapkan di saat pakai seragam, Rabu misalnya," kata Deni.
Menurutnya saat berseragam, PNS tak bisa sembunyi-sembunyi parkir di lokasi parkir lain. Sedangkan di hari Jumat ini, para PNS menggunakan baju koko dan kebaya encim yang bagi Deni masih sulit dibedakan dengan masyarakat biasa.
Tak hanya itu, Deni menilai larangan ini nanti seharusnya bisa diberlakukan lebih sering.
"Misalnya seminggu dua kali," lanjutnya.
Sebelumnya, Ahok mengatakan, tidak ada pilihan baginya kecuali tetap menggunakan mobil dinas untuk hari ini. Sebab selain jarak rumahnya di Pluit, Jakarta Utara yang jauh dengan Balai Kota, juga tidak adanya transportasi umum yang masuk ke dalam perumahannya."Dari rumah di sini pakai mobil hanya 20 menit. Saya tinggal di perumahan yang tidak ada bus. Kalau saya naik bus atau naik ojek lalu ada mobil pengawal di belakangnya kan tidak efisien juga," imbuh Ahok.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar