Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya begitu saja pada berita- berita yang tersebar lewat broadcast message. Termasuk berita yang menyebutkan Jakarta akan dikepung banjir dan menjadi lautan.
"Ya masyarakat percaya pada institusi yang resmi," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2014).
Mantan Walikota Solo ini mengaku Pemprov DKI Jakarta sangat sulit dalam mengendalikan berita-berita atau kabar bohong tersebut.
"Bagaimana kita mau mengendalikan informasi yang bohong seperti itu," kata Jokowi.
Apalagi menurut Jokowi, saat ini memang banyak oknum yang menyebarkan berita burung tersebut. Jokowi belum mengetahui maksud oknum itu menyebarkan berita bohong kepada warga Jakarta.
"Kita ini kan pada posisi suasana banjir. Banyak orang menyampaikan kabar bohong, kasihan masyarakat, terutama yang jadi korban banjir," kata Jokowi lagi.
Seperti diketahui, banyaknya kabar yang menyebutkan Jakarta akan dikepung banjir. Awalnya, broadcast message berisi berita bohong muncul pada Rabu (15/1/2014). Dalam pesan tersebut dikatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta maaf karena tanggul Kali Ciliwung dan menyebabkan Jakarta akan diterjang banjir besar. Bahkan, wilayah yang jarang terkena banjir seperti Thamrin, Sudirman dan Gatot Subroto juga akan diterjang banjir akibat tanggul tersebut dibuka.
Selain itu, pada hari ini, Jumat (17/1/2014) juga beredar kabar yang menyebutkan Jakarta akan menjadi lautan. Banjir itu pun menjadi banjir terbesar dalam sejarah banjir di Jakarta. Namun, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan informasi tersebut tidak benar.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar