Selasa, 10 Desember 2013

Ulur Deklarasi Pencapresan Jokowi, Apa yang Ditunggu PDIP?

Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di atas angin. Sinyal pencapresan Jokowi semakin jelas. Lalu kenapa PDIP memilih mengulur deklarasi pencapresan Jokowi?
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memang telah menegaskan partainya baru akan mendeklarasikan capres setelah Pileg 2014 mendatang. Mega menuturkan partainya masih fokus mengejar target meraih 20% suara di Pemilu 2014 mendatang.
Lalu kenapa PDIP menunda deklarasi pencapresan Jokowi yang sudah sangat jelas isyaratnya? Hal ini menjadi perhatian karena sejumlah survei politik menunjukkan pencapresan Jokowi bakal mendongkrak suara PDIP sampai di atas 35% suara. Tak hanya mencapai target yang diserukan Mega, bahkan bisa mengusung pasangan capres sendiri.
Menurut pengamat politik yang juga surveyor Indo Barometer, M Qodari, bukan tanpa alasan Mega menunda-nunda deklarasi pencapresan Jokowi. Baginya, sudah jelas deklarasi pencapresan Jokowi tinggal masalah waktu saja. Deklarasi pencapresan Jokowi sengaja ditunda untuk mencegah adanya serangan yang lebih tajam lagi.
"Memang paling aman dideklarasikan setelah Pileg. Jadi yang mau nyerang juga setelah Pileg," kata Qodari, Selasa (10/12/2013).
Melihat pernyataan-pernyataan politik Mega, Qodari menduga deklarasi pencapresan Jokowi tak lama lagi. Apalagi Mega sudah mengundang sejumlah tokoh yang digadang bakal menggantikan Jokowi di DKI. Tentu tokoh seperti Teten Masduki, Rieke Diah Pitaloka, atau Komaruddin Hidayat yang sudah dijamu makan siang Mega berpeluang menjadi Wagub DKI mendampingi Basuki Tjajaha Purnama (Ahok)  yang bakal jadi Gubernur DKI.
"Siapa tahu Jokowi dideklarasikan Februari atau Maret nanti. Kalau pengganti Jokowi, secara kepartaian yang berhak mengusulkan kan PDIP," tandas Qodari yang menilai Teten Masduki yang paling pas menggantikan Jokowi memimpin DKI ini.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar