Selasa, 10 Desember 2013

Susu Tante? Korupsi !

“Wah, tingkat pelayanan Pemprov masih buruk, katanya baru mencapai 50 persen,” kataku kepada Lukman dan Soleh begitu sampai di Pos RW.
“Laa, kan Jokowi sudah blusukan kemana-mana, malah melelang beberapa jabatan di DKI, masak tingkat pelayanannya masih buruk.” kata Lukman.
“Tapi kan bisa saja orang bilang, Jokowi sudah blusukan saja, baru 50 persen, bagaimana kalau tidak, bisa tingkat pelayanan hanya 20 persen,” sahut Soleh.
“Kita jujur saja, pelayanan Pemprov DKI memang ada perubahan. Misalnya saja kalau urus KTP, tidak kayak dulu,” kataku.
“Tapi ada juga yang masih kena pungutan. Kalau nggak bisa lama, macam-macamlah alasannya. Mintanya sih nggak maksa, sumbangan seikhlasnya,” kata Soleh.
“Nah, KPK bilang, ini sudah korupsi. Laporkan saja kalau ada petugas yang minta,” kataku.
“Siapa pula yang mau lapor-lapor, bikin susah nantinya,” kata Lukman.
“Ya, kalau begitu nantinya takkan ada perubahan. Harus berani lapor, kalau nantinya dipersulit laporkan saja lagi,” kataku.
“Wah, hebat juga kawan kita ini. Kalau semua macam dia, selesai,” kata Lukman.
“Ya memang harus begitu. Selama ini kan kayak kita biarkan saja. Kayak dulu, kan ada katanya susu tante,” kata Soleh bersemangat.
“Ah, apa pula dia ini, bawa-bawa susu tante segala,” kata Lukman.
“Kau jangan salah paham. Maksud dia susu tante itu sumbangan sukarela tanpa tekanan, ya macam sumbangan seikhlasnya. Dulu nggak apa-apa, sekarang itu korupsi menurut KPK,” kataku.
“Ooo, kupikir tadinya susu tante yang lain. Aku setuju saja. Cuma jangan jadi slogan. Penyakit kita selama ini, kan begitu, bikin slogan hebat-hebat. Misalnya, pernah kulihat di kantor kecamatan ada spanduk, zona bebas korupsi, apa iya?” Kata Lukman sambil menarik kursi di dekatku..
“Kan bagus,” kataku.
“Bagus apanya, parkir di situ bayar, mana nggak pakai karcis, apa itu nggak korupsi, ?”
“Ya, mudah-mudahan didengar camatnya, jadi kalau kaunanti  parkir kendaraan di situ nggak diminta bayaran,” ledek Soleh sambil tertawa kecil.
“Sudahlah, ngomong-ngomong  besok kita ketemu lagi dengan tanggal yang hanya akan ditemui 100 tahun sekali, yaitu 11 Desember 2013, ditulisnya kan 11-12-13,” kataku.
“Ya juga, tahun 2113 baru ada lagi 11-12-13,” kata Lukman.

Sumber :
Pos Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar