Ketua DPP PKB Abdul Malik Haramain menganggap Gubernur DKI Jakarta
Joko Widodo (Jokowi) hanya pantas menjadi Wakil Presiden saja karena jam terbangnya
masih kurang. Wasekjen PDIP Hasto Kristianto mengabaikan ucapan tersebut
dan menganggapnya hanya angin lalu.
"Yang bicara siapa ya?
Substansi dari Presiden dan Wakil Presiden sebenarnya kan pada
kapasitasnya menjadi pemimpin. Pemimpin yang paham persoalan rakyatnya,
pemimpin yang berani mengambil tanggung jawab dan menentukan masa depan
negerinya," ujar Hasto, Selasa (10/12/2013) malam.
Sementara
itu PKB malah tengah mengkaji kemungkinan menduetkan Jusuf Kalla -
Jokowi, Rhoma - Jokowi, ataupun Mahfud MD - Jokowi. PKB menganggap modal
popularitas sama sekali tidak mampu mengatasi permasalahan bangsa.
"Bagi
kami (PDIP) Presiden dan Wakil Presiden merupakan satu kesatuan
pemimpin nasionalnya. Keduanya harus memiliki pemahaman yang sama
terhadap arah kebijakan politik demokrasi, politik ekonomi dan politik
kebudayaannya," imbuhnya.
PDIP melihat tantangan ke depan yang
semakin berat. Untuk itu pihaknya akan mengkaji betul soal formasi
Presiden - Wakil Presiden sehingga tercipta dwitunggal yang solid.
"Melihat
tantangan kedepan yang tidak ringan, maka posisi Wapres tidak bisa lagi
sebagai ban serep. Wapres oleh kewenangan yang diberikan Presiden,
ataupun oleh suatu konsekuensi dari adanya 'koalisi', maka Wapres bisa
menjalankan tugas-tugas pemerintahan yang strategis, misalnya di bidang
ekonomi dan kebudayaan," tutupnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar