Selasa, 10 Desember 2013

Jokowi: Kalau Sudah Bunyi, Jangan Terobos Palang Pintu Kereta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ( Jokowi ) meminta semua masyarakat harus tertib hukum dalam melewati jalur kereta api. Pasalnya, sudah banyak kecelakaan yang terjadi akibat pengendara menerobos palang pintu kereta api.
"Sebetulnya yang paling penting adalah penegakan hukum. Artinya siapapun dia entah itu gubernur, entah wali kota atau menteri kalau sudah lewat palang kereta api, kalau sudah membunyikan tanda ya berhenti," ujar dia saat meninjau lokasi kecelakaan KRL vs truk BBM, Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2013).
Jokowi mengakui jalur kereta api Tanah Abang-Serpong sangat sulit. Alasannya, jalannya berkelok-kelok dan setiap belokan selalu ada palang pintu kereta api. Untuk itu, Pemprov DKI akan membangun underpass untuk kereta api.
"Ternyata di situ semuanya berkelok, keretanya kelokan kemudian jalan untuk kendaraannya juga berkelok. Ini memang harus kita underpass segera," kata dia.
Menurut Jokowi , kecelakaan yang terjadi antara KRL vs truk BBM tersebut bukan dikarenakan kecerobohan dari PT KAI. Melainkan merupakan kesalahan individu semata.
"Keterangan dari masinis jalur ini memang termasuk sulit, mereka juga selalu membunyikan tanda bel. Ini sebenarnya cuma gara2 orang melanggar lalu lintas saja," pungkas dia.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar