Rabu, 20 November 2013

Jokowi Merasa Biasa Dijatuhkan

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menganggap biasa terhadap upaya sejumlah pihak yang hendak menjatuhkannya dengan menyebarkan isu-isu negatif tentangnya.
"Ya biasa lah, waktu dulu juga ada, dua kali juga sama. Waktu Pilgub kemarin juga dibuka habis," kata Jokowi itu di Bandung, Rabu (20/11/2013).
Ditemui sebelum menjadi pemateri pada kuliah umum oleh BEM Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung, upaya-upaya negatif menjatuhkan dirinya bahkan sampai menyentuh ranah pribadinya.
"Ada yang mengatakan kalau bapak saya orang Singapura, padahal bapak saya dari desa terpencil," kata dia.
Tak sampai di situ, kata Jokowi, upaya itu sampai masuk ke ranah SARA seperti beredar kabar bahwa ibu kandungnya beragama non Islam.
"Ada yang mengatakan ibu saya non muslim, ada ibu saya berjilbab," katanya.
Menanggapi pendapat akademisi sekaligus sejarawan JJ Rizal yang menilai banyak politikus melakukan hal-hal berbau klenik untuk memperlancar karir politik, termasuk dia, Jokowi heran dengan tuduhan tersebut.
"Misalnya, ada yang bilang saya senang klenik, klenik apa toh, rasional kok, orang aneh-aneh. Masa wajah saya kayak gini wajah klenik," katanya.
Menurut dia, tuduhan klenik terhadapnya berawal saat dia mengunjungi makam Pangeran Jayakarta.
"Dia itu tokoh, kok klenik, dia itu tokoh Jakarta. Kita sekali ke sana mau merancang agar lokasi peninggalan itu bisa kita berbaiki. Begitu. Apakah lanskapnya diperbaiki, rumah peninggalannya direkonstruksi, direstorasi, demi kepentingan kita," kata dia.

Sumber :
antaranews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar