Rabu, 20 November 2013

Jokowi Beberkan Keberhasilan Benahi Jakarta di Kampus Unpad

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) Kampus Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu (20/11/2013). Di hadapan sekitar 1.000 pasang mata mahasiswa dan mahasiswi Unpad, Jokowi memberikan kuliah umum bertema "Good Governance".
Dengan menyelipkan kelakar-kelakar yang mampu membuat para mahasiswa Unpad tertawa, Jokowi menceritakan pengalamannya selama hampir dua tahun ke belakang memimpin Ibu Kota.
"Jakarta itu problemnya bergunung-gunung dan sangat kompleks dengan penduduk 9,8 juta orang di malam hari. Kalau siang bisa sampai 14 juta jiwa," kata Jokowi dalam kuliah umumnya.
Sambil menunjukkan slide show, Jokowi memperlihatkan sedikit keberhasilan sementara mengubah Jakarta menjadi lebih baik dari sebelumnya. Di antaranya foto-foto Blok G Tanah Abang, Waduk Ria Rio, dan Waduk Pluit yang saat ini mulai dibenahi. Tempat-tempat tersebut dikatakannya sebagai lokasi yang tidak tepat fungsi sejak berpuluh-puluh tahun lalu, hingga menimbulkan banyak masalah.
Selain itu, foto-foto beberapa lokasi sebelum dan sesudah diperbaiki pun ditampilkan dan mengundang decak kagum mahasiswa. "Jakarta itu problemnya macet tiap hari, banjir tiap tahun, dan tempat tinggal kumuh," ujarnya.
Jokowi pun menjelaskan tentang kemacetan di Jakarta. Menurutnya, kemacetan yang terjadi setiap hari di Ibu Kota bisa diatasi dengan proyek mass rapid transit (MRT) dan monorel yang saat ini tengah berjalan.
"Saya kaget, ternyata planning dan gambar MRT itu sudah kita punya sejak 25 tahun yang lalu," bebernya.
Menurut Jokowi, Jakarta tidak akan berubah jika hanya diperbaiki dari sisi birokrasi, tetapi harus ada aksi nyata di lapangan. Dengan gaya blusukkan ke tempat-tempat kumuh, Jokowi menganggap hal tersebut cukup sukses ketimbang berdiam diri di kantor.
"Saya paling di kantor hanya setengah jam, sisanya di lapangan sehingga saya tahu betul titik mana yang sangat kritis. Saya ingin menguasai medan secara detail," tuturnya.
Selama ini, kata Jokowi, yang membuat Jakarta tidak ada perubahan meski telah berganti-ganti pemimpin adalah tidak adanya management controlling. "Problem dan masalah kota itu bukan di kantor. Management control di pemerintah kita yang lemah. Saya selalu tanya kepada warga, apa kebutuhannya, dari sana kita bisa mendesain kebutuhan warga," pungkasnya.

Sumber :
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar