Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Philip J. Vermonte, tidak ingin berkomentar banyak terkait pernyataan Aburizal Bakrie (ARB/Ical), yang menganggap Joko Widodo (Jokowi) `bukan pesaingnya sebagai capres 2014 nanti. Namun Philip menilai sangat tidak rasional apabila Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tidak mendorong Jokowi sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 nanti.
Menurut dia, besarnya elektabilitas Jokowi saat ini harus dimanfaatkan oleh PDI-P jika ingin menang dalam pemilu nanti.
"Karena nama Jokowi terus meningkat, jadinya PDI-P harus mencalonkan Jokowi sebagai presiden," ujar Philip saat dihubungi via telepon, Jumat (8/11/2013).
"Jadi PDIP harus segera mendorong Jokowi sebagai capres."
Adapun pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, mengatakan bahwa pernyataan Ical itu sebagai bentuk penolakan atas pencalonan Jokowi dari PDI-P.
"Ical itu tidak mau Jokowi didorong sebagai capres, makanya dia takutnya sama Mega, takut kalau Mega segera akan mencalonkan Jokwowi," kata Syamsuddin saat dihubungi via telepon, Jumat (8/11/2013).
"Intinya, Ical takut kalau Megawati mendorong Jokowi sebagai presiden, bukan takut karena bersaing dengan Megawati di pemilihan presiden mendatang," ujar Syamsuddin. "Soalnya, nasib Jokowi ditentukan oleh Mega, itu yang membuat Ical takut."
Sebelumnya, calon presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengatakan tak gentar menghadapi Jokowi, si media darling. Ical justru mengaku waswas dengan kolega lamanya, Ketua Umum PDI-P Megawati.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar