Kurir Yayasan Rumah Sakit Jakarta, Apid, memenuhi undangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait dengan dugaan penjualan nama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi). Apid pun diminta mengulangi proses dan isi komunikasinya dengan juru naskah pidato sambutan Gubernur berinisial D ("Dimas").
Pada reka ulang tersebut, Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI, Heru Budi Hartono menemukan keanehan dalam percakapan keduanya.
"Bahasa saya, ada keanehan dalam percakapannya.
Isinya tidak saya sebutkan. Tapi saya tidak mau urusi pegawai orang lain lah. Saya mengurusi rumah tangga sendiri. Atas dasar tersebut, D saya skors," ujar Heru ketika dihubungi, Jakarta, Jumat (8/11/2013).
Apid sendiri memberikan keterangan yang jelas kepada Pemprov DKI Jakarta. Ia mengaku tidak pernah bertatap muka dengan D. Mereka hanya berkomunikasi melalui telepon.
Buntut dari kasus ini, Jokowi mengimbau semua pihak yang akan mengundangnya, untuk mengirimkan undangan melalui prosedur resmi. Jangan mau terbujuk iming-iming dengan membayar sejumlah uang.
"Ya mengundang saya pakai undangan. Kalau undang, ya undang saja. Perkara mau datang atau tidak, kita akan liat nanti. Karena yang mengundang saya kan banyak sekali," tukas Jokowi.
Sumber :
metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar