Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Selamat
Nurdin, mendesak Gubernur Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan model bisnis
untuk 1.000 bus yang sedang dipesan pemda. Hal itu diperlukan, supaya
bus bisa langsung digunakan ketika datang.
"Jangan sampai bus
sudah datang baru menyiapkan model bisnis. Nanti terlalu lama, busnya
keburu busuk," kata Selamat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Dia menyarankan Jokowi mengoperasikan 1.000 bus ini di
bawah PT Transjakarta yang saat ini sedang dibentuk. "Bisa saja nanti
diatur supaya Transjakarta bisa mengoperasikan bus kecil atau dibikinkan
anak usaha untuk mengoperasikan," kata Selamat.
Dia juga meminta
persiapan model bisnis untuk bus baru itu dilakukan paralel dengan
proses pengambilalihan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).
Soalnya, dia khawatir proses hibah PPD berjalan lambat. "Itu kan harus
melalui DPR, harus dibuatkan undang-undangnya karena ada pengalihan aset
negara," kata dia lagi.
Oleh sebab itu, model bisnis operasional
1.000 bus harus disiapkan lebih dulu. Pemerintah bisa saja berdialog
dengan pengusaha Metromini atau bus sejenis soal keikutsertaan mereka
dalam memgoperasikan bus baru. "Mungkin diusahakan agar mereka menukar
busnya dengan saham atau menjadi operator sehingga Transjakarta hanya
menjadi pengelola aset. Yang penting prinsipnya harus ganti untung,"
ujar dia.
Jokowi mengaku sudah menyiapkan model
bisnis itu. "Memang sudah kami siapkan masalah pengelolaan ini," kata
Jokowi di Balai Kota, Kamis (25/7/2013).
Kemungkinan besar, manajemen bus-bus
tersebut akan dilakukan oleh Transjakarta. Pembentukan PT Transjakarta
juga direncanakan rampung pada tahun ini.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar