Pengamat politik Fadjroel Rachman, menertawakan niat Ketua Umum Partai
Golongan Karya, Aburizal Bakrie, maju menjadi Calon Presiden di
Pemilihan 2014.
Menurut Fadjroel, Ical, sapaan akrabnya, sulit memenangkan Pemilihan mengingat tingkat keterpilihannya yang sangat rendah.
"Ical
boro-boro mau mengalahkan Jokowi, kalahin JK (Jusuf Kalla) saja enggak
bisa," kata dia di acara survei Sugeng Sarjadi School of Goverment yang
dirilis di Wisma Kodel, jalan Rasuna Said Blok B-4 Jakarta Selatan, Rabu
(24/7/2013).
Padahal, kata Fadjoel, Ical sudah jor-joran
memasang iklan di televisi untuk mendongkrak popularitasnya. "Padahal
setiap detik, Ical pasang iklan di TV," ujar Fadjroel.
Ical
meraup 4,23 persen suara dari responden kalah dengan perolehan suara M
Jusuf Kalla yang mencapai 5,69 persen berdasarkan survei Sugeng Sarjadi
School of Goverment.
Perolehan Ical ini juga begitu kontras jika
dibanding dengan suara yang dihimpun Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), yang meraup 25,48 persen suara korenponden.
SSSG
mengadakan survei ini sejak 3 Juni sampai 22 Juni 2013 dengan tingkat
keyakinan yang diklaim mencapai 99 persen dan sampling error 2,61
persen. Survei yang dirilis oleh Divisi Riset dan Penelitian SSSG ini
mengambil populasi masyarakat yang tinggal di Jakarta, Surabaya,
Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Yogyakarata, Palembang, Denpasar,
dan Balikpapan. Metode pengumpulan data dengan wawancara via telepon
kepada masing-masing warga.
SSSG mengambil kriteria responden
adalah warga yang terpilih dan sudah memiliki hak pilih. Dalam
penelitian ini, sampel diambil secara acak sebanyak 2450 responden yang
terdapat dalam buku Telkom.
Meski mengalahkan tokoh lain, tapi
Jokowi belum mampu mengalahkan perolehan koresponden yang memilih tokoh
lainnya yang mencapai suara 37,87 persen. Adapaun koresponden yang
menjawab tidak tahu atau tidak menjawab mencapai 1,95 persen.
Sumber :
okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar