Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghapus operasi yustisi pada arus
balik Lebaran. Operasi yang sebelumnya dipercaya dapat menangkal
pendatang baru ini dinilai tidak efektif.
Masyarakat dari sejumlah daerah tetap bermimpi mencari penghidupan layak
di ibu kota. Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku
belum menyiapkan jurus untuk mencegah berbondong-bondongnya pendatang
baru usai masuk Jakarta.
Ia hanya meminta warga tidak membawa sanak saudara ke Jakarta. "Sudah
saya perintahkan ke camat dan lurah untuk sosialisasikan," kata Jokowi
di Balaikota, Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Jokowi bersikukuh operasi yustisi
tidak mempengaruhi keinginan pendatang untuk mengadu nasib di Jakarta.
Ia juga menilai operasi yang biasa dilakukan di terminal-terminal bus
sebagai kegiatan yang monoton.
Jokowi justru berkelakar tentang jurus pencegah pendatang baru ketika
ditanya wartawan tentang itu. Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) tersebut melontarkan ide tentang pembuatan pintu di
tapal batas Jakarta dengan kota lain.
"Dipagari saja apa ya, terus diberi pintu? Kita ini belum punya jurus,
masak mau dipagari diberi pintu, kaya apa, kan semua sudah terbuka,"
kelakarnya.
Sumber :
metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar