Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan tidak akan memakai pengawalan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dalam rutinitasnya. Namun belakangan, Jokowi terpaksa memakai voorijder untuk menembus kemacetan ibu kota.
"Dulu kan kendaraannya mobil kadang dua tiga. Kalau saya kalau perlu pakai kalau enggak ya enggak usah. Lebih banyak tidaknya. Kadang saya tinggal kalau enggak perlu. Yang sering jemput kan di daerah. Kalau enggak seneng dengan dikawal juga belok," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Jokowi mengungkapkan, dia memilih untuk tidak dikawal karena lebih praktis dan tidak terlalu protokoler. Tetapi, karena Jakarta macet dan dia harus menghadiri setiap agenda dengan waktu yang ditentukan dengan terpaksa menggunakan pengawalan motor Dishub.
"Ya dulu kan pernah macet di Dukuh Bawah sampai 2 jam itu akhirnya dijemput voorijder," imbuhnya.
Jokowi membantah jika penggunaan kendaraan pengawal Dishub karena salah persepsi antara kondisi Solo dan Jakarta. "Ya tergantung keperluan. Solo kan kecil beda dengan kota besar," ucapnya.
Namun, penggunaan tersebut lebih karena sopir kendaraannya tidak mengerti dengan lokasi di Jakarta. "Kadang driver juga enggak ngerti tempatnya. Sekolah ini, kantor ini, di mana. Apalagi saya. Jadi untuk guide saja," katanya.
"Saya sih untuk kepraktisan saja. Yang simple-simple saja. Bayangin kalau siapin satu mobil voorijder. Tiga pakai kendaraan kan nyiapinnya ribet," imbuhnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar