Selasa, 04 Juni 2013

Jokowi Anggap Kepala Dinas PU DKI Sudah Tepat

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menilai pemilihan Kepala Dinas PU Manggas Rudy Siahaan sudah tepat. Walaupun, Ketua Fraksi Gerindra M. Sanusi mengatakan pemilihan tersebut keliru mengingat latar belakang dari Manggas yang dinilai buruk saat di Dinas Pendidikan.
"Menurut saya bener banget itu. Yang penting kerjanya," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Sebelumnya, Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Pekerjaan Umum dipecah menjadi dua yakni Dinas PU jalan dan Dinas PU air. Pasalnya, anggaran untuk Dinas PU pada APBD 2013 dialokasikan sekitar Rp 7 triliun yang berpotensi untuk diselewengkan.
"Persoalan kedua, penyerapan rendah sekali. Ini kepala dinasnya ngawur. Lalu dana swakelola atau dana tidak terprediksi atau sewaktu-waktu kurang lebih Rp 300 miliar. Itu nggak ada nomenklaturnya. Ini sangat dimungkinkan untuk korupsi," ujar anggota komisi D, Muhamad Sanusi di Gedung DPRD Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Menurutnya, anggaran untuk program dinas PU dikeluarkan sewaktu-waktu. Ketua fraksi Gerindra ini mencontohkan seperti perbaikan jalan yang berlubang selalu dilakukan sewaktu-waktu dan hal tersebut membuat adanya proyek.
"Harusnya ga boleh, mereka harus bisa prediksi jalan kapan habis masanya. Anggaran tersebut dikelola sendiri," katanya.
Ia menilai Gubernur salah memilih Kepala Dinas PU Manggas Rudy Siahaan dalam hal ini. Sebab, track record Manggas sewaktu menjabat sebagai kepala bagian sarana dan prasarana Dinas Pendidikan dinilai jelek.
"Menurut saya, Gubernur salah pilih orang. Track record-nya di Disdik sudah jelek, makin problem ini. Kita nggak yakin bisa penyerapan 50 persen di PU. Tahun kemarin masih bisa sampai 60 persen lebih," jelasnya.
Ia mengaku jika persoalan ini tidak dibereskan maka akan merugikan gubernur. Sebab, keberhasilan pembangunan tidak akan terlihat jika penyerapan anggaran rendah. Menurut dia, harusnya kepala dinas PU memiliki perencanaan.


Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar