Polda Metro Jaya tak masalah jika ke depan Jokowi dan Ahok benar-benar
membatalkan konsep pembatasan kendaraan dengan sistem pelat ganjil
genap. Ditlantas siap mengalihkan bantuan menyukseskan konsep pembatasan
dengan kendaraan sistem jalan berbayar Electronic Road Pricing (ERP).
Wakil
Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, AKBP Sambodo Purnomo menjelaskan,
sistem tarif yang dikenakan sesuai dengan waktu operasional. Soal
lokasi penerapan ERP, menurutnya itu menjadi ranah pemprov.
"Karena
itu kebijakan dari Pemda DKI. Sedangkan, soal diterapkan pada jam kerja
juga itu tergantung kebijakan Pemda DKI," terang Sambodo di Mapolda
Metro Jaya, Selasa (2/4).
Sistem ini tidak bisa dikelola jika
menerapkan sistem manual. Dengan sistem elektronik ini, nantinya
pemotongan akan dilakukan melalui kartu seperti e-Toll Card yang sudah
berisi saldo.
"Kalau mau secara manual ya pakai gerbang tol dong,
tapi itu tidak mungkin dipasang gerbang-gerbang. Kalau mau diterapkan
ya secara elektronik, setiap lewat pulsanya itu kepotong, karena dari
OBU (on board unit) itu yang nanti akan terpotong pulsanya," jelas
Sambodo.
Untuk teknis pengisian pulsa, menurutnya masih akan
dibahas lebih lanjut. Selagi mempersiapkan sistem ini, pihaknya terus
menyelesaikan proyek electronic registration identification (ERI).
"Karena
ERI ini kan mau ERP atau ganjil genap itu hanya anaknya aja, tapi kita
akan coba ini menjadi sebuah sistem di mana kalau ini sudah berjalan,
mau dia dengan kamera, mau dia dengan OBU, itu bisa saja menangkap
gambar cepat, lalu bisa tertangkap kamera dengan nomor ID nya. Jadi
kalau ERP itu harus elektronik kan ga bisa manual," ucapnya.
"Ini
yang sedang kita lakukan adalah merapikan data, ini kan seperti e-KTP
nih, e-ktp itu single ID Number untuk orang. Nah, ERI ini single ID
Number untuk kendaraan. Nanti nomor kendaraan kita rapikan, supaya
betul-betul data yang dimiliki polisi itu betul-betul sudah sah. Kalau
tidak salah kita sudah checking sampai 3 juta unit mobil," tambahnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar