Selasa, 02 April 2013

Tak Mau JICA Monopoli Proyek MRT, Jokowi Ajukan Renegosiasi

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo tidak ingin proyek pembangunan Mas Rapid Transit (MRT) dikendalikan Japan International Coorperation Agency (JICA). Atas alasan itu, pria yang akrab disapa Jokowi ini akan mengajukan renegosiasi plafon pinjaman dan konsultan.
"Semuanya di renego, tapi ini rampung dulu lah, ini rampung dulu yang penentuan kontrak (pemenang tender)," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).
Jokowi menambahkan, selama berlangsungnya pinjaman dari luar negeri, penggunaan teknologi hingga konsultan proyek didatangkan dari Jepang. Jika itu berlangsung, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak bisa melakukan pengawasan.
"Itu yang kemarin saya cari, untuk itu jangan semua di sana, ya speknya bener enggak, kualitasnya bener enggak, kalau semuanya dari sana gimana cara ceknya," tandasnya.
Saat ini, Pemprov DKI berupaya mencari tim konsultan sebagai pengawas, salah satunya melalui kunjungan ke Land Transport Authority (Dinas Perhubungan) di Singapura Sabtu-Minggu lalu.
"Ya jelas, semuanya dari awal sudah dari sana. Kita ini belum punya pengalaman di MRT, Paneling, harus ngomong apa adanya. Belum," ungkapnya.

Sumber :
merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar