Warga yang kesulitan tempat tinggal masih terbilang banyak di Jakarta.
Beberapa di antara mereka akhirnya harus tinggal di kolong jembatan. Apa
kata Menko Kesra Agung Laksono soal hal ini?
"Itu urusan pemda
(pemerintah daerah), dia yang mengetahui wilayahnya lebih detail," kata
Agung di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Selasa (2/4/2013).
Menurut
Agung, semestinya pemda mencegah masyarakat tinggal di kolong jembatan.
Agung meminta pemda bertindak tegas mengusir masyarakat yang tinggal di
kolong jembatan.
"Semestinya mereka tidak boleh dibiarkan di
kolong jembatan, sejak awal juga tidak boleh. Harus ada penegakan
hukumnya, disiplinnya. Sebaiknya pemerintah daerah, wali kota atau
bupati, jangan membiarkan," ujar pria yang juga Wakil Ketua Umum Golkar
ini.
Agung mengatakan pemerintah telah mengupayakan solusi bagi
warga negara yang kesulitan tempat tinggal. Sudah banyak program yang
digagas pemerintah melalui Kementerian Perumahan Rakyat.
"Kemenpera
gencar memperbaiki, ada 3.000 rumah yang tidak layak huni, tapi kalau
tanahnya sendiri, itu dibantu. Program bedah kampung, rusunawa, jadi
kalau itu diikuti, saya kira lancar. Kita melibatkan kalangan swasta,
masyarakat non pemerintah, juga banyak CSR-nya, pemerintah sangat
concern," tuturnya.
"Jadi ke pemdalah, jangan semua harus ke pusat," imbuhnya.
Secara
terpisah, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga telah angkat
bicara mengenai hal ini. Jokowi mengatakan urusan penghuni kolong
jembatan telah diserahkan ke Dinas Sosial DKI.
"Itu urusannya di Dinas Sosial, serahkan ke Dinsos saja," kata Jokowi di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Senin (1/4/2013).
Sumber :
news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar