Penanganan Gawat Darurat Terpadu dengan sistem yang terhubung dalam line
119 masih terus dikaji oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, panggilan darurat 119 sulit dihubungi oleh masyarakat dan
pasien pun kesulitan menemukan rumah sakit terdekat saat membutuhkan
pertolongan medis.
"Iya, ya tahu-tahu. Ini juga masih barang baru dan masih banyak
perbaikan. Masih banyak juga RS yang belum bergabung. Informasi yang
diterima RS dari 119 kan belum penuh dari sekian ratus RS kan baru itu-itu saja," ungkap Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (11/3/2013).
Menurut Jokowi, sosialisasi nomor panggilan 119 sudah cukup baik. Namun,
kendalanya masih banyak RS yang belum mau bergabung ke dalamnya. "Kita
harus paksa. Biar semua masuk ke 119," singkatnya.
Perlu diketahui, layanan panggilan darurat 119 diresmikan Jokowi pada
Jumat 1 Maret 2013 lalu. Hingga kini, hanya ada delapan rumah sakit yang
telah terhubung dengan pusat informasi 119 tersebut.
Kedelapan RS itu antara lain, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), RS
Fatmawati, RS Persahabatan, RS Harapan Kita JP, RS Harapan Kita AB, RS
Tarakan, RS Koja, RS Cengkareng, dan satu Sistem Pelayanan Gawat Darurat
Terpadu (SPGDT).
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar