Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan enggan meniru budaya dari
negara lain. Ia cukup percaya diri, kebudayaan nasional, khususnya
budaya Betawi mampu bersaing dan menjadi identitas daerah serta bangsa
Indonesia.
"Saya enggak mau ngikut-ngikut. Kota, negara harus
punya diferensiasi, harus punya identitas dan karakter sendiri," kata
Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (11/3/2013).
Terkait
kehadirannya bersama sang putri, Kahiyang Ayu, di tengah-tengah konser
K-pop bertajuk "Music Bank World Tour Live in Concert" Jokowi mengaku
untuk mempelajari manajemen dan hal teknis lain dalam helatan konser
musik, selain tentunya sekaligus memenuhi undangan dari Kedutaan Besar
Korea Selatan.
Saat ditanyai komentarnya mengenai konser tersebut,
Jokowi merasa tidak kaget dengan penampilan artis yang matang, serta
manajemen panggung yang luar biasa megah. Di lain sisi, Korea Selatan
telah memulai mengasah aliran musik mereka (K-Pop) lebih dari 10 tahun
lamanya, sehingga Jokowi menilai wajar jika sambutan masyarakat
Indonesia, dan negara lain menjadi sangat akrab.
Konser musik itu menghadirkan delapan grup K-Pop seperti Super Junior atau Suju, 2PM, SHInee, B2ST, Infinite, Teen Top, dan Eru.
"Mereka menyiapkan lebih dari 10 tahun, sudah membangun positioning, membangun diferensiasi dan brand. Ya enggak kaget kalau muncul sebagai produk yang matang dan go international karena dipadukan dengan teknologi," ujarnya.
Di
Jakarta, kata Jokowi, bisa dibuat pertunjukkan serupa dengan nuasa
Betawi. Bahkan ia menyampaikan rencananya untuk menampilkan kesenian
tanjidor yang dikemas dalam panggung akbar.
"Kita lihat nanti pas ulang tahun Jakarta," ujar Jokowi.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar