Pihak PT MRT Jakarta terus didesak untuk segera memberikan paparan
detail terkait kelanjutan pembangunan megaproyek angkutan massal
berbasis rel (mass rapid transit/MRT). Pasalnya, Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo terus menyatakan keinginannya untuk segera
mengeksekusi pembangunan proyek yang telah mangkrak bertahun-tahun itu.
Dijumpai
di Balaikota Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi berkali-kali
mengungkapkan rencana percepatan pembangunan MRT. Ia mulai gundah karena
selama lima bulan memimpin Jakarta putusan pembangunan MRT itu belum
juga bisa diputuskan.
"Nunggu sudah lima bulan ini kan.
Saya menunggu terus, enggak kuat saya menunggu terlalu lama kayak gini.
Saya ingin itu segera, putuskan, segera ngecor," kata Jokowi, Senin (11/3/2013).
Saat
ditanya mengenai ancaman pergantian direksi PT MRT Jakarta, Jokowi
mengaku ada kemungkinan seperti itu. Namun, dirinya belum mau berbicara
lebih mengingat ada tenggat waktu yang telah diberikan pada PT MRT
Jakarta untuk melengkapi dokumen, seperti skema pembiayaan dan rencana
pembangunannya.
"Saya kan biasanya seperti itu (mengganti), entah
monorel atau MRT, entah apa. Enggak kuat, saya kan enggak kuat (menunggu
lama-lama)," ujarnya.
Sebelumnya, mantan Wali Kota Surakarta ini
berjanji akan mebentuk tim pengkaji MRT sebelum mengeluarkan putusan
pembangunannya. Sejatinya, tim pengkaji telah ada di intern PT MRT
Jakarta, tetapi dianggap belum mengakomodasi aspirasi masyarakat
Jakarta.
Jokowi menjelaskan, kehadiran masyarakat dalam tim
pengkaji diharapkan mampu merumuskan hasil kajian yang akurat dan
berimbang. Ia mengaku khawatir MRT yang memakan biaya Rp 15 triliun tak
memberikan dampak positif yang sebanding atau malah merugikan
masyarakat.
Sumber :
megapolitan.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar