Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyaksikan gelaran Music Banks di
Gelora Bung Karno. Menurut Jokowi, dari ajang itu dia bisa belajar
banyak bagaimana K-Pop membangun positioning dan diferensiasi.
Melihat
kesuksesan K-Pop, menurut Jokowi tidak lantas harus ditiru
mentah-mentah. Jakarta juga punya diferensiasi yang membuatnya berbeda.
"Kota
dan negara harus punya diferensiasi, mereka ada K-Pop kita gak boleh
niru-niru. Kita harus punya identitas karakter sendiri. Di sini hanya
manajemennya yang ingin saya pelajari, kemarin itu menurut saya adalah
perpaduan antara teknologi dan entertainment. Bagus sekali," tegas
Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Senin (11/3).
Lantas, apa yang
akan ditawarkan Jokowi tentang Jakarta? Jokowi menyebut salah satunya
tanjidor. "Nanti dilihat ajalah kita buat romansa Betawi di Monas pas
ultah Jakarta besok Juni. Tanjidor yang ditampilkan dalam sebuah
panggung yang sangat akbar," ujar Jokowi.
Jokowi mengaku belajar
banyak dari manajemen pentas K-Pop. Dia mengamati kehebatan tata cahaya
panggung dan persiapan pertunjukan.
"Mereka disiapkan lebih
dari 10 tahun, setiap hari mereka harus latihan 10 jam, suara fisik
semuanya dilatih dan itu yang nyanyi kemarin, maksudnya mereka
menyiapkan lebih dari 10 tahun. Mereka sudah membangun positioning,
diferensiasi, dan brand. Itu lalu muncul sebagai produk yang matang
kemudian bisa go internasional ya gak kaget," papar Jokowi.
Kalau
ultah Jakarta menyiapkan gelaran akbar tanjidor, wartawan bertanya
bagaimana Jokowi merayakan ultah sendiri? "Saya gak pernah ultah. Orang
desa aja pake ultah. Doa aja sendiri," kata Jokowi.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar