Senin, 19 Januari 2015

Jokowi Turunkan Harga Semen, Pertama dalam Sejarah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menurunkan harga semen bersamaan dengan penurunan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Menanggapi kebijakan Jokowi, Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Agung Wiharto mengatakan kebijakan ini belum pernah terjadi di Indonesia. "Penurunan harga diumumkan Presiden, pertama dalam sejarah semen di Indonesia," kata dia kepada Tempo, Senin 19 Januari 2015.
Agung mengatakan perseroan tidak mempermasalahkan ketentuan penurunan harga semen. Sebab, Semen Indonesia bisa menyesuaikan biaya produksi karena terjadi penurunan tarif dasar listrik. Dengan menggunakan tarif listrik untuk industri, Semen Indonesia memperoleh penurunan biaya dari Rp 1.100 per kilowatt per jam (KWh) menjadi Rp 1.029 per KWh. "Penurunannya tidak signifikan, tapi cukup membantu," ujarnya.
PT Semen Indonesia, kata Agung, selalu siap menyesuaikan harga jual mengikuti dinamika perekonomian. Dia mengatakan penyesuaian harga hanya terjadi apabila ada
kenaikan tarif listrik. Sebab biaya listrik menyumbang 11 persen dari ongkos produksi. Kini, kata Agung, kompetisi harga menjadi pertimbangan. Semen Indonesia menguasai 44 persen pasar domestik. Namun dengan harga yang kompetitif dibandingkan merek lain, pembeli bisa beralih.
Pada Jumat 16 Januari 2015, Jokowi mengumumkan penurunan harga jual semen buatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga Rp 3.000 per sak. Harga baru ini berlaku mulai Senin 19 Januari bersamaan dengan penurunan harga BBM bersubsidi. Penurunan harga berlaku untuk semen buatan PT Semen Indonesia Tbk dan PT Semen Batu Raja.  [tempo]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar