Setelah Jusuf Kalla (JK) diputuskan sebagai calon wakil presiden
(cawapres), Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jendral PDI P, Hasto
Kristiyanto, menemui Ketua KPK Abraham Samad. Hasto menilai bahwa ada
kekecewaan yang terlihat dari Abraham Samad, dan kemudian sikapnya
berubah.
"Bahkan kemudian saya tanyakan bagaimana aspirasi kedepan ketika nanti
pak Jokowi-JK dipercaya rakyat menjadi presiden dan wakil presiden. Dan
pada saat itu juga pak Abraham menyampaikan jawaban kepada saya. Jadi
seolah ada persoalan pribadi disitu," ujar Hasto, di Kantor Tim Sukses
Pemenangan Jokowi-JK, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis
(22/1/2015).
Abraham Samad dituding menyadap pembicaraan internal partai Koalisi
Indonesia Hebat (KIH), saat tentukan calon wakil presiden pendamping
Jokowi. Hal tersebut dikatakan Samad, saat Hasto disuruh Jokowi untuk
menyatakan bahwa cawapres yang terpilih adalah Jusuf Kalla (JK).
"Ketika saya ceritakan pada Abraham Samad, beliau mengatakan, ya, saya
tahu. Karena saya sudah melakukan penyadapan'. Bahwa saya tahu yang
menyebabkan kegagalan saya ini adalah bapak Budi Gunawan." Itu yang
disampaikan (Abraham Samad) saat itu. Ada saya dan ada saksi," imbuh
Hasto.
Pada tanggal 19 Mei 2014, sekitar pukul 20.00 WIB, secara resmi
dinyatakan Jusuf Kalla sebagai cawapres yang mendampingi Jokowi. "Itu
merupakan suatu keputusan politik. Dengan memperhatikan realitas
politik, bahwa PDIP dalam mengusung pencalonan calon, ternyata kurang
untuk memenuhi ketentuan 25 persen suara atau 20 persen kursi sehingga
dilakukan kerjasama parpol dengan parpol di KIH," jelas Hasto. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar